Rico Waas Pastikan Tidak Ada Pasien Emergency yang Terlantar di Rumah Sakit

0
13

medanToday.com,Medan – Bakal calon Wali Kota Medan, Rico Waas memastikan tidak akan ada lagi rumah sakit menelantarkan pasien emergency (keadaan darurat), jika terpilih menjadi wali kota di Pilkada Medan 2024.

Penegasan itu disampaikan Rico usai mengikuti diskusi membahas “wajah” kesehatan di Kota Medan, bersama para pakar dan puluhan anak muda di Big Papa, Jalan Gajah Mada, Kecamatan Medan Baru, Pada Kamis (22/8/2024) malam.

“Di dunia kesehatan pelayanan sangat penting. Ke depan, kita akan memastikan tidak ada lagi rumah sakit di Medan yang menelantarkan pasien emergency. Terlebih hanya karena masalah yang tidak terlalu besar, seperti administrasi atau siapa penjamin si pasien,” katanya saat diwawancarai wartawan di lokasi.

“Atas dasar kemanusiaan, kita harus bypass itu semuanya. Setidaknya harus bisa dipercepat penindakannya. Apalagi kondisi pasien emergency, harus dilakukan dengan cepat dan sebaik-baiknya,” tambahnya.

Selain Rico, diskusi yang diinisiasi kelompok muda Rico Waas, yang diberi nama ‘Abang Awak’ menghadirkan Prof. Dr. dr., Dedy Hermansyah Sp.B. Subsp. Onk (K) dan Apt. Ahmad Fauzan. S. Farm sebagai narasumber.

Melalui program titip gagasan, Abang Awak mengumpulkan aspirasi atau gagasan peserta diskusi. Semua ide atau gagasan itu nantinya akan dititipkan kepada Rico jika terpilih di Pilkada mendatang.

Peningkatan pelayanan di rumah sakit

Rico menjelaskan, pelayanan menjadi sangat penting untuk diperbaiki lantaran Kota Medan memiliki fasilitas kesehatan, dokter dan perawat yang cukup mumpuni. Oleh karenanya, tidak ada lagi alasan untuk tidak meng-upgrade pelayanan di dunia kesehatan.

“Ini yang terus kita dorong ke depannya, sehingga warga Medan benar-benar mendapat pelayanan kesehatan yang terbaik,” kata pria berkaca mata itu.

Menurutnya, mengembalikan kepercayaan masyarakat untuk berobat di Medan menjadi sangat penting. Sebab, rumah sakit di luar negeri juga melakukan pengembangan di dunia medisnya. Mulai dari perlengkapan alat, tenaga medis, kualitas penanganan sampai dengan biaya pengobatan.

“Oleh karena itu, kita butuh sekali mengembalikan kepercayaan orang Medan. Kuncinya dimulai dengan meningkatkan pelayanan. Kalau tidak, jangan harap warga Medan mau berobat di rumah sakit kita,” ungkapnya.

Konsultan bagian kanker, Prof. Dr. dr., Dedi Hermansyah mengatakan sangat mendukung semua program kerja Rico Waas yang bertujuan untuk kebaikan masyarakat Kota Medan.

“Kalau untuk kebaikan masyarakat Kota Medan kita sangat mendukung. Insya Allah, kita akan mendukung semua kebijakan yang dibuat pemerintah melalui tangan Bang Rico. Kita akan implementasikan sebaik-baiknya,” ujarnya.

Dedi juga berharap Rico Waas bisa menempatkan seseorang sesuai dengan keahliannya. Sebab, jika jabatan diberikan kepada orang yang tidak ahli di bidangnya, maka tinggal menunggu kehancuran.

“Sebaliknya, kalau kita memberikan kepada ahlinya, kita tinggal menunggu kesuksesan datang. Dan Bang Rico sangat mendukung ke arah sana. Jadi wajib kita dukung untuk hal-hal yang baik seperti itu,” ucap Dedi.

Suara akar rumput

Ketua kelompok Abang Awak, Ilham Situmorang menjelaskan, kelompok ini didirikan untuk mengumpulkan ide atau gagasan dari kelompok anak muda. Seperti halnya kreativitas komunitas, lapangan pekerjaan, keamanan, pendidikan, kesehatan dan lainnya.

“Di sini kita bicara soal gagasan bagaimana pimpinan Kota Medan ke depan memikirkan segmen-segmen yang jarang di sentuh. Sebab, membangun kota ini kan tidak bisa dengan cara pandang pimpinan saja. Tapi harus juga mendengar dari akar rumput,” ucap Ilham.

“Kita kepingin suara-suara dari akar rumput ini dihimpun untuk jadi sebuah gagasan. Nantinya semua ide atau gagasan itu kita titipkan sama Bang Rico, yang kita harapkan ke depan akan dilantik sebagai Wali Kota Medan,” tambahnya.

Menurut Ilham, Rico Waas adalah sosok yang punya daya belajar yang tinggi, sehingga dia mau mendengarkan semua masukan dari berbagai elemen. Oleh sebab itu, dalam setiap diskusi panitia menghadirkan para pakar dan masyarakat.

“kita berharap diskusi ini jadi bridging antara pimpinan ke depan dengan tokoh akademisi dan masyarakat. Keluh kesah yang mungkin selama ini tidak ada salurannya, bisa disalurkan melalui ruang ini. Sehingga calon pemimpin ke depan ini betul-betul dekat dengan masyarakat,” pungkasnya.