Rico Waas: Pemikiran Konstruktif Generasi Muda Dibutuhkan Dalam Pembangunan Kota

0
99
Rico Waas usai mengikuti diskusi yang diselenggarakan oleh Sekolah Kebangsaan Pemuda Indonesia (SKPI), di Ketapang Rumah Kopi, Jalan Karya Bakti, Kecamatan Medan Johor, pada Selasa (13/8/2024) malam.Ist

medanToday.com,MEDAN – Calon Wali Kota Medan dari Partai NasDem, Rico Waas mengatakan bahwa Kota Medan membutuhkan pemikiran-pemikiran konstruktif dari generasi muda dalam pembangunan kota ke depan.

Hal tersebut disampaikan Rico saat diwawancarai wartawan usai mengikuti diskusi yang diselenggarakan oleh Sekolah Kebangsaan Pemuda Indonesia (SKPI), di Ketapang Rumah Kopi, Jalan Karya Bakti, Kecamatan Medan Johor, pada Selasa (13/8/2024) malam.

“Bagi saya ini paling penting. Ini menarik, pemikiran-pemikiran kritis ini harus bisa kita telan. Harus bisa kita pikirkan dan luapkan dengan cara menghadirkan solusi,” ucap Rico.

Diskusi yang mengangkat tema “Pemimpin yang Dinanti, Pemimpin yang Menginspirasi” dihadiri oleh puluhan peserta yang terdiri dari aktivis mahasiswa dan kelompok kepemudaan. Tokoh yang menjadi narasumber yakni bakal calon Wali Kota Medan, Rico Waas, Dekan Fisip UMA, DR. Walid Mustafa Sembiring, S.SOS., M.IP, Wakil Ketua DPD KNPI Sumut, Ansor Harahap dan Ketua DPD IMM Sumut, Muhammad Arifuddin Bone. Sedangkan Moderator dibawakan oleh Jurnalis RmolSumut, Jonris Purba.

Rico menegaskan, pemerintah ke depan melalui kepala daerahnya harus bisa menjawab semua tantangan yang dimiliki masyarakatnya. Dan dia memastikan tidak akan anti kritik jika diberi kesempatan untuk memimpin Kota Medan ke depan.

“Pemikiran kritis itu harus hadir di sela-sela kita. Dan kritik itu adalah vitamin untuk kita,” ucap Rico tegas.

Medan butuh pemimpin humanis

Rico Waas saat mengikuti diskusi yang diselenggarakan oleh Sekolah Kebangsaan Pemuda Indonesia (SKPI), di Ketapang Rumah Kopi, Jalan Karya Bakti, Kecamatan Medan Johor, pada Selasa (13/8/2024) malam.Ist

Di kesempatan yang sama, Founder SKPI, DR. Faisal Andri Mahrawa, S.IP., M.Si, menjelaskan bahwa SKPI adalah sebuah ikhtiar yang diinisiasi oleh kawan-kawan aktivis mahasiswa kelompok Cipayung, akademisi dan beberapa kelompok kepemudaan. Niatnya untuk mainstreaming isu-isu kepemudaan dalam proses kebijakan publik.

“Nah, apa yang kita lakukan hari ini sesungguhnya adalah serial diskusi yang ingin membuka ruang siapa pun, khususnya anak-anak muda untuk melihat sejauh mana ide, gagasan dan pemikiran dari calon pemimpin,” kata Faisal.

Faisal mengaku senang lantaran bakal calon Wali Kota Medan, Rico Waas berkenan hadir di acara diskusi. Pikiran-pikiran cerdas dan kreatifnya selama diskusi sangat membuka alam pikir kawan-kawan yang hadir di kegiatan malam ini.

“Saya kira ruang publik itu sejatinya adalah ruang di mana tidak melulu soal sesuatu yang disukai oleh seseorang, tapi memang dia akan berjalan kelindan dengan apa pun yang dibicarakan. Dan apa pun yang diperdebatkan,” ucapnya.

“Sekali lagi saya berterima kasih kepada Bang Rico sudah berkenan membersamai kegiatan ini,” tambahnya.

Menurut Faisal, audiens sangat surprise dengan semua jawaban yang disampaikan Rico Waas ketika menjawab setiap pertanyaan yang dilontarkan. Jawaban tersebut paling tidak mewakili pikiran-pikiran anak muda yang sesungguhnya menantikan sosok pemimpin, yang menjadi inspirasi bagi mereka.

“Kalau saya pantau dari apa yang ditanyakan dan didiskusikan, paling tidak jawaban Bang Rico bisa sedikit menjawab kegelisahan anak muda. Mulai soal ruang-ruang kreatif, peluang kerja dan seterusnya,” katanya.

Faisal menambahkan, dirinya justru tertarik dengan pernyataan Rico soal kepemimpinan yang humanis. Interaksi antar masyarakat khususnya di Kota Medan harus dibangunkan dari tidurnya.

“Bagi saya masyarakat Medan sesungguhnya adalah masyarakat yang egaliter. Oleh karena itu butuh pemimpin yang humanis. Pemimpin yang mampu menginfluence. Pemimpin yang mampu membangunkan kesadaran kolektif dari masyarakat, untuk sama-sama membangun kota tercinta ini,” tutup Faisal.

==========================