medanToday.com, JAKARTA – Menyusul berita ditutupnya Rolling Stone Indonesia (RSI), sejumlah orang yang pernah berinteraksi dengan redaksi majalah musik itu menyatakan kedukaan dan apresiasi atas pengalaman yang mereka rasakan selama bekerjasama dengan punggawa Rolling Stone Indonesia.
Salah seorang mantan reporter majalah itu menyatakan perpisahan pada hari terakhirnya di majalah yang berkantor di Jalan Ampera, Jakarta, itu.
Salah seorang penulis lepas di Rolling Stone Indonesia juga mengungkap apresiasinya.
Begitu juga dengan mereka yang pernah merasakan suasana kerja di majalah musik itu selama masa magang.
Salah seorang jurnalis senior yang juga peneliti HAM di Human Right Watch, Andreas Harsono juga mengungkap kehilangannya.
Cuitan para pembaca setia Rolling Stone juga ikut menyayangkan keputusan ini dan mengapresiasi hasil kerja redaksi majalah yang sudah berdisri 12 tahun itu.
Rolling Stone Indonesia terbit di Indonesia pada Mei 2005. PT a&e Media yang memegang lisensi majalah ini menyebut majalah itu jadi yang pertama di benua Asia.
Situs resmi RollingStone.co.id muncul beberapa bulan setelah majalahnya diterbitkan di 2005.
(Mtd/min)