Rumah Ketua Panwaslu Langkat Diteror, Mobilnya Dibakar OTK

0
225
Sejumlah warga membantu melakukan penyiraman ke arah mobil Ketua Panwas Kabupaten Langkat, Aidil yang nyaris dibakar OTK, Kamis (5/10/2017) tadi. (Tribun-medan.com/ Array Argus)

medanToday.com, MEDAN – Kediaman Ketua Panitia Pengawas Pemilu Kabupaten Langkat, Aidil Fitri diteror orang tak dikenal (OTK). Mobil Nissan X Trail warna hitam BK 231 P miliknya yang tengah terparkir di halaman rumah Dusun B VII, Desa Stabat Lama, Kecamatan Wampu, Kabupaten Langkat nyaris dibakar dini hari tadi sekitar pukul 02.30 WIB.

Terkait kasus ini, polisi belum bisa menyimpulkan apa motif penyerangan.

Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat (Kasubbid Penmas) Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan mengaku masih berupaya menggali informasi ke Polres Langkat.

“Saya masih cek informasi mengenai masalah ini. Nanti akan saya informasikan lebih lanjut,” kata Nainggolan, Kamis (5/10/2017).

Dari informasi yang beredar via aplikasi WhatsApp, aksi percobaan pembakaran mobil ini dipergoki oleh ibu mertua Aidil.

Dini hari tadi, ibu mertua korban tengah menunaikan salat tahajud.

Ketika hendak melaksanakan salat, ibu mertua korban mendengar keributan di luar rumah. Saat dicek, terlihat pelaku melemparkan botol air mineral berisi bensin.

Sontak, ibu mertua Aidil teriak hingga mengundang perhatian warga.
Sementara, ketika kejadian Aidil tidak berada di rumah, dan tengah berada di kantornya Jl Jendral Sudirman, Lingkungan I Karya, Kelurahan Perdamaian Stabat.

Dari informasi di lapangan, kejadian teror ini sudah dua kali terjadi. Belum lama ini, sekitar pukul 03.30 WIB, orang tak dikenal juga berusaha membakar mobil dinasnya.

Akibat kejadian teror ini, mobil korban mengalami rusak di bagian kaca depan. Lampu bagian kanan juga terlihat bekas terbakar.

“Informasi sementara, korban sedang buat laporan di Polres Langkat. Untuk kasus ini, petugas yang ada di sana tengah melakukan olah TKP,” kata Nainggolan lagi.

Ia juga mengatakan, polisi masih mencari saksi-saksi di lapangan. Kemudian, polisi mengumpulkan bukti-bukti terkait aksi teror ini.

“Kami tidak bisa buru-buru menyimpulkan kasus ini. Untuk mengetahui lebih lanjut masalah teror ini, kan perlu memeriksa korbannya,” terang Nainggolan.(MTD/min)

========================================================