Saat Menjadi MAHASISWA di Era Digital itu Harus CERDAS

0
410
ILUSTRASI. (sumber:internet)

medanToday.com,LANGKAT – Saat ini alur informasi sangat mengalir deras, maka masyarakat khususnya mahawasiswa harus berhati-hati dalam menggunakan media sosial.

“Pahami dan patuhi standar atau panduan di media sosial. Konten seperti ujaran kebencian, konten kekerasan, konten sensitif, dilindungi oleh platform media sosial saat ini. Pengguna perlu memperhatikan integritas dan keaslian dari sebuah informasi,” ujar Pendamping SIGAP UMKM, Niken Rizki Amalia saat menjadi pembicara pada Webinar Literasi Digital di Kabupaten Langkat, 12 Juni 2021.

Pada webinar yang menyasar target segmen Mahasiswa, sukses dihadiri oleh 855 peserta daring ini dan diisi oleh 4 pemateri.

Menurutnya, dalam netiquette, harus berinteraksi dengan orang, bukan dengan barang. Sehingga harus menghormati aturan main di tempat kita berada. Kehidupan di dunia siber mencerminkan kehidupan dunia nyata.

“Hargai waktu dan kuota orang lain dan buat jejak digital yang baik. Berbagi hal positif, tunjukkan kemampuanmu. Perhatikan opini dan emosimu di media sosial. Hargai privasi orang lain. Perlakukan orang seperti kamu ingin diperlakukan sama dan jadilah seorang yang pemaaf,” ujarnya.

Pembicara kedua, Inna Dinovita, dari Astra Startup Community menjelaskan ahasiswa saat ini tidak hanya cerdas secara akademik tetapi juga harus cerdas secara digital. pembelajaran online diatur oleh surat edaran Kemendikbud 17 Maret 2020 dalam pencegahan penyebaran COVID-19 di bidang pendidikan, yaitu mengenai pembelajaran secara daring dan bekerja dari rumah.

“Hati-hati dalam menggunakan aplikasi yang saat ini banyak digunakan untuk pembelajaran online, jangan memberikan password dan pin kepada siapa pun. Jadilah generasi cerdas digital, mampu memanfaatkan teknologi untuk proses pembelajaran maupun dalam bisnis atau kewirausahaan,” ungkapnya.

Pembicara ketiga, Dosen Unimed Fahrur Rozi mengatakan saat ini keterampilan digital meliputi digital skills untuk belajar dan digital skills untuk bekerja. Keterampilan digital adalah himpunan kemampuan sosial, emosional, dan kognitif yang memungkinkan individu untuk menghadapi tantangan dan beradaptasi dengan tuntutan kehidupan digital.

Delapan kemampuan digital yaitu digital use, digital identity, digital safety, digital security, digital emotional intelligence, digital communication, digital literacy, dan digital rights. Penggunaan digital skills untuk proses pembelajaran online saat ini diantaranya yaitu untuk pembuatan konten, presentasi, menganalisis, membuat program atau pengkodean. Sedangkan manfaat digital untuk dunia kerja dapat berupa social media marketing, teknik penulisan yang menarik, pengembangan aplikasi, optimalisasi mesin pencari (SEO), dan pengembangan aplikasi.

Pembicara keempat, Feriyansyah yang juga merupakan Dosen Unimed menjelaskan budaya digital mempunyai arti kemampuan kita merasa, mencipta, dan karsa. Budaya digital melahirkan informasi, sementara informasi lahir dari cipta, rasa, dan karsa. Manfaat dari digital teknologi adalah social connectivity, communication speed, learning opportunities, dan automation.

Ia juga menjelaskan belajar merdeka meliputi spiritualitas yaitu menjunjung tinggi ketuhanan, human rights, dengan mengembangkan ilmu pengetahuan, saintifik, dan filosofis. Pancasila adalah manifestasi dari revolusi intelektual.

“Budaya verbal saat ini berpindah menjadi budaya texting. Tantangan budaya digital saat ini adalah bagaimana membangun learning skill dan independent learning,” jelasnya.

Webinar ini merupakan satu dari rangkaian 63 kali webinar yang diselenggarakan di Kabupaten Langkat. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang.

==================