Saat Warga MEDAN TUNTUNGAN Tolak Lapangan Sepakbola Dibangun Rumah Panti Sosial

0
1237
Warga Kecamatan Medan Tuntungan melakukan aksi menolak lapangan Sepakbola Abdi Praja yang diresmikan Pemko Medan pada tahun 2013 lalu,rencananya akan dibangun rumah panti sosial,tempat penampungan dan pembinaan bagi para tuna wisma,Senin (30/8). MTD/Andri Ginting

medanToday.com,MEDAN – Warga Kecamatan Medan Tuntungan melakukan unjukrasa menolak lapangan Sepakbola yang berada di Jalan Bunga Turi II,Kelurahan Sidomuliyo digusur. Mereka menolak lapangan Sepakbola Abdi Praja yang diresmikan Pemko Medan pada tahun 2013 lalu,rencananya akan dibangun rumah panti sosial,tempat penampungan dan pembinaan bagi para tuna wisma.

Jumani,Pelatih SSB Abdi Praja dengan tegas mengatakan menolak lapangan sepakbola tersebut digusur dan dibangun rumah panti sosial. Alasannya,lapangan bola Abdi Praja tersebut menjadi satu-satunya sarana olaraga yang terdapat di kecamatan Medan Tuntungan.

“Apapun alasannya, kami sebagai warga Kecamatan Medan Tuntungan menolak lapangan ini dibangun rumah panti sosial.Karena lapangan ini digunakan anak-anak dan pemuda Medan Tuntungan untuk menggapai cita-citanya menjadi pesepakbola profesional,” Ucapnya, Senin (30/8/2021).

Warga Kecamatan Medan Tuntungan melakukan aksi menolak lapangan Sepakbola Abdi Praja yang diresmikan Pemko Medan pada tahun 2013 lalu,rencananya akan dibangun rumah panti sosial,tempat penampungan dan pembinaan bagi para tuna wisma,Senin (30/8). MTD/Andri Ginting

Pantauan wartawan dilapangan, puluhan warga yang didominasi anak-anak didampingi orangtuanya,pemuda dan tokoh masyarakat bergabung dilapangan bola Abdi Praja melakukan unjuk rasa dengan membawa poster dan spanduk bentuk penolakan.

Walaupun kondisi diguyur hujan, tidak menyurutkan semangat mereka untuk menyuarakan aspirasi penolakan sembari tetap melakukan kegiatan berlatih sepakbola.

Nganjung Sembiring, tokoh masyarakat di Kecamatan Medan Tuntungan yang hadir dalam aksi warga tersebut mengatakan bahwa lapangan sepakbola Abdi Praja ini sudah puluhan tahun digunakan sebagai sarana olahraga dan dirawat masyarakat secara swadaya.

“Lapangan bola ini merupakan satu-satunya lapangan Bola di Kecamatan Medan Tuntungan. Selama ini perawatan dan pemeliharaannya dilakukan oleh masyarakat sekitar, seperti pemotongan rumput,penimbunan lahan dan perawatan lainnya agar layak dan nyaman digunakan sebagai lapangan bola,” ucap Nganjung Sembiring.

Nganjung Sembiring menambahkan, masih banyak lahan kosong yang merupakan aset Pemko Medan di teritorial Kecamatan Medan Tuntungan.

“Tidak ada rasa keberatan masyarakat akan rencana pemerintah membangun rumah panti sosial di Kecamatan Medan Tuntungan. Tapi, kenapa harus dilapangan bola ini, sementara kan masih banyak lahan kosong milik Pemko Medan yang berdekatan dengan lapangan bola ini,” tambahnya.

Nganjung Sembiring menyampaikan permohonan masyarakat agar Pemerintahan Kota Medan mengurungkan niat menggusur lapangan bola yang sudah menjadi tempat melakukan kegiatan positif masyarakat sekitar.

“Bapak Wali Kota Medan, tolong jangan Gusur tempat bermain bola anak-anak kami. Mereka generasi penerus bangsa ini,” ungkapnya mengakhiri.

=================