medanToday.com, MEDAN – Calon Walikota Medan, Ir Akhyar Nasution menyambangi dan bersilaturahmi bersama pedagang di Pajak Ikan Lama yang terletak di Jalan Perniagaan, Medan Barat, Senin (16/11/2020). Dalam kunjungan itu, Akhyar menyerukan Pajak Ikan adalah bagian dari Kesawan, sebuah harta Karun di yang akan ditata menjadi tempat wisata kota tua Medan.
Saat turun dari mobilnya, Akhyar langsung menyalami orang orang yang ditemuinya sembari singgah di salah satu toko kain Media Baru.
“Pak Akhyar, apa kabar pak,?” tanya salah seorang warga. “Alhamdulillah baik pak,” timpal Akhyar.
Saling sapa berlanjut dengan dialog singkat, Akhyar menanyakan tentang omset dagangan selama pandemi Covid 19.
“Gimana pak selama Covid ini,” tanya Akhyar kepada Aan, pemilik toko kain Media Baru. “Sepi pak, selama covid ini,” jawab Aan.
“Memang selama covid ini kondisi semuanya lagi begini pak,” timpal Akhyar.
“Mudah mudahan tercapailah pak, doa kami bapak menang,” doa Aan sesaat Akhyar berlalu.
Didampingi Koordinator Pedagang Pajak Ikan Bersatu, Endar Muda Lubis, Akhyar berkeliling mengitari pajak sekaligus mendengar harapan dari pedagang.
“Fotolah sini pak. Ayok foto-foto,” teriak wanita berkerudung memanggil temannya yang lain saat Akhyar tiba di toko baju kebaya.
“Nomor 1 jaya,” ucap karyawan toko lainnya.
Sembari berjalan, pedagang maupun karyawan lainnya yang mengetahui kehadiran Akhyar, turut menyalami Plt Walikota Medan yang tengah cuti di masa kampanye ini.
Rata rata pedagang, mengeluhkan sepinya pembeli. “Cemana jualannya bang,” tanya Akhyar kepada penjual kaos kaki. “Ginilah pak, sepi,” jawab pria yang ditaksir berusia 48 tahun itu.
Tanpa banyak tanya, Akhyar pun mengeluarkan uang Rp100 ribu dari kantong belakang sebelah kirinya untuk membeli kaos kaki.
Di sela-sela peninjauan itu, Endar Muda Lubis, selaku Koordinator Pedagang Pajak Ikan Bersatu, meminta Akhyar untuk memperhatikan kondisi Pajak Ikan Lama. Di mana, selalu banjir ketika hujan turun. Bahkan ketinggian air mencapai sedengkul orang dewasa.
“Kalau bapak jadi Walikota Medan, kami selaku pedagang meminta perhatikan pajak ini pak, bagaimana mengatur drainase. Kalau sudah hujan, banjirlah. Karena dari bawah, enggak nampung,” ujarnya.
“Saya menyarankan, drainase ini pak. Saya harap juga, Pemko Medan ke depan jangan secepatnya mengeluarkan IMB. Saya berasumsi begini, jika ada developer membangun 100 rumah atau 1.000 rumah, agar ditinjau lagi. Jangan asal bangun, tapi drainase enggak dipikirkan,” pesannya.
Di sisi lain, Endar berharap, agar Akhyar dapat mengendalikan sikapnya. “Kalau bapak sudah menjadi Walikota Medan, saya minta kendalikan sikap agar kita berhasil, ingat jangan sakiti rakyat. Yang penting sekarang kita pilih yang masak di pohon, bukan masak diperam. Oke. Merdeka,” teriak Endar.
Dalam kunjungannya, Akhyar terlihat mendatangi salah seorang penjual Iqra’ dan Al Quran. Di sini, Akhyar membeli beberapa iqra’ untuk selanjutnya pedagang memberikannya kepada yang membutuhkan. “Sukses ya pak,” jawab pedagang itu.
Usai berkeliling, Akhyar menyebutkan, Pajak Ikan Lama ini akan tetap dipertahankan, karena ini termasuk ikon Kota Medan. “Pajak Ikan Lama ini akan disatupadukan jadi kawasan heritage kesawan di kawasan sana akan jadi kantong parkir. Jadi di sini jadi tempat belanja, karena harta karun di Medan ya di sini. Jadi kita ingin mengoptimalisasikan apa yang sudah ada,” jelas Akhyar.
Akhyar menyampaikan, saat masih menjabat sebagai Plt Walikota, dalam diskusi dengan Pak Gubernur, sangat senang sekali penataan kawasan Kesawan.
“Kawasan Kesawan ini jadi harta karun Medan. Penataan kawasan heritage kesawan ini menjadi unggulan kita. Itu semangat saya, kenapa Bandung bisa. Nantinya, silakan orang datang ke Pajak Ikan, tapi yang melayani hanya becak wisata saja yang bisa masuk. Kandaraan pribadi, akan ada kantong parkir yang kita siapkan. Jadi orang bisa menikmati Kota Medan,” tandasnya.
Oleh karena itu, jika amanah itu sampai kepada Akhyar – Salman, penataan ini akan segera kita mulai. “Nanti kita akan diskusikan lebih lanjut,” pungkasnya.
Saat meninggalkan Pajak Ikan Lama, beberapa abang becak maupun juru parkir, mengajak Akhyar untuk berfoto bersama. “Foto pak, foto pak,” ujar mereka mengajak. “Medaannn.. AMANNNNNNNNNNN,” teriak mereka serempak di depan kamera ponsel.
=================================