medanToday.com,JAKARTA – Sihar Sitorus mengajak mahasiswa di Jakarta untuk kembali ke kampung halaman untuk membangun. Dalam diskusi ringan di Kafeinne Cafe SCBD, Jakarta (9/2), bersama beberapa mahasiswa yang kuliah di Jakarta, Sihar Sitorus mengungkapkan sudah saatnya para perantau ini kembali ke kampung halaman dan ikut mengambil peran untuk membangun.
“Ayolah, kalau sudah selesai kuliah kita sama-sama membangun di Sumatera Utara,” ajaknya kepada para mahasiswa yang datang dari berbagai universitas itu.
Muhammad Syarif Hidayat, mahasiswa Universitas Pamulang, mengaku akan kembali ke kampung halamannya di Padang Sidimpuan setelah lulus kuliah. Ia berencana membuka usaha sendiri dengan tujuan menciptakan lapangan pekerjaan.
Menurutnya, selama ini banyak mahasiswa dari Sumut yang memilih bekerja di Jakarta setelah menyelesaikan studinya. Akhirnya, kampung halaman tidak terbangun.
“Saya berencana kalau buka usaha karyawannya adalah orang sekitar yang tidak punya pekerjaan, jadi membuka pikiran mereka juga,” jelasnya.
Mendengar hal ini, Sihar Sitorus menyarankan untuk merintis pembangunan mulai dari sekarang. Awalnya bisa dimulai dengan pembangunan karakter masyarakat sekitar. Misalnya, ketika libur kuliah bisa dilakukan mengajar kepada anak-anak sekitar di kampung.
“Misalnya kalian pulang kampung pas libur kuliah, dua minggu kalian ngajar lah. Dalam seminggu 5 hari ngajar, dua harinya baru pacaran,” jelasnya diiringi tawa para mahasiswa.
Beberapa mahasiswa mengungkapkan alasan mereka mencari ilmu di ibukota, yang mana adalah kualitas pendidikan yang jauh dibandingkan yang ada di Sumut. Selain itu, masih sedikitnya peran pemerintah dalam memberikan beasiswa bagi mahasiswa kurang mampu. Mereka berharap jika Djoss terpilih nantinya pendidikan di Sumatera Utara dapat ditingkatkan.
Menjawab keinginan ini, Sihar Sitorus mengaku memiliki beberapa program pendidikan untuk diterapkan di Sumut. Beasiswa misalnya, program ini sudah direncanakan. Namun, untuk kriteria pemberian beasiswa ini tentunya harus dilakukan dengan beberapa persyaratan. Misalnya, mahasiswa berprestasi dari kalangan kurang mampu tentunya wajib diberikan beasiswa.
“Beasiswa sudah pasti ada, tapi harus ada syaratnya juga dong, supaya beasiswa itu tepat sasaran,” katanya.
Mahasiswi jurusan Manajemen Informatika dan Sistem Informasi dari kampus BSI dan Stmik Nusa Mandiri, Ayu Yohanna mengaku kaget melihat sosok Sihar Sitorus. Ia sempat berpikir Sihar adalah sosok yang kaku dan sulit diajak bicara.
Namun, setelah diskusi ini ia mengaku kagum dengan sosok Balon Cawagub Sumut ini. Selain pintar, dimatanya Sihar sangat ramah, baik dan gaul.
“Benar-benar beda dari yang aku bayangkan, ternyata orangnya gaul dan anak muda banget. Bangga saya bisa ngobrol sama Pak Sihar,” ungkapnya.(mtd/min)
================