SIHAR SITORUS: Belajarlah dari Santri untuk Menjaga Diri

0
326

medanToday.com, MEDAN – Malam di akhir pekan lalu, saat kereta api yang ditumpangi Sihar Sitorus dari Binjai tiba di Stasiun Kota Medan. Ia bergegas naik ke mobil, ditemani salah seorang pemuka agama bernama Wahyu Wahab.

Sihar dengan wajah berseri-seri mengatakan pada sejumlah simpatisannya yang menyapanya di stasiun kota bahwa dia ingin mengunjungi salah satu padepokan silat yang dijadikan tempat belajar oleh sejumlah ustad.

Setelah menaiki mobil, mereka melaju menuju salah satu padepokan. Padepokan tersebut merupakan padepokan silat Pesantren Darusy Syifaa di Sei Sengkol, Kecamatan Sunggal, Deliserdang. Sesampainya di padepokan tersebut Sihar turun dari mobil dan langsung disapa sejumlah pengurus padepokan tersebut.

Sihar membagi senyum pada sejumlah santri dan ustaz sebagai ucapan salam bahagianya. Sesaat kemudian, Pemimpin Pondok Pesanteran Ustaz Adil Akhyar SH LLM pun menghampirnya dan berjabat tangan dengan wakil dari Djarot Saiful Hidayat tersebut.

Sihar yang melihat sejumlah atraksi bela diri dan pembekalan tenaga dalam di padepokan silat yang sudah berdiri delapan tahun tersebut mangaku sangat kagum. Melihat para pemuka agama belajar bela diri untuk melindungi diri serta membantu orang lain.

Menurut Sihar mereka adalah orang-orang yang sangat menginspirasi dan dapat dijadikan sebagai panutan. Pasalnya mereka meneruskan warisan leluhur yang sudah dipelajari secara turun temurun.

“Dari olahraga ini kita menemukan bahwa kepasrahan adalah hal yang baik. Lewat kepasrahaan itu kita memberikan kesempatan bagi Tuhan untuk bekerja dari diri kita. Dengan kepasrahan ini kita ingin menunjukkan kebaikan kita. Bahwa apa pun persoalan yang kita hadapi pasti ada solusinya. Sama dengan Sumatera Utara (Sumut) dengan berbagai persoalan. Melihat adanya kesulitan ini maka semakin kita yakin ada solusi. Solusi itu tidak jauh ada dalam diri kita sendiri. Bahwa ada seseorang yang akan menolong kita. Seseorang itu bisa datang dari mana saja,” katanya.

Sihar mengatakan, bertemu dengan para ustad tersebut dia memperoleh banyak pelajaran. Salah satunya pelajaran untuk menjaga diri dan melindungi diri dengan kesabaran, dengan hati yang bersih dan dengan niat yang tulus. Menurut lelaki yang maju sebagai Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumut tersebut, apa yang dilakukan ustaz dan para santri di padepokan itu sesuatu yang sangat baik untuk terus dikembangkan. Karena mereka belajar dengan hati yang bersih dan untuk kebaikan.

“Mereka juga mempelajarinya untuk melindungi diri serta memahami bagaimana menjaga diri, termasuk dalam memahami perbedaan. Mereka menerima saya sebagai tamu yang datang untuk bersilaturahmi,” jelasnya.

Ustaz Adil Akhyar SH LLM yang menerima Sihar Sitorus mengatakan bahwa mereka sangat terbuka pada siapa pun yang ingin datang dalam niatan yang baik dan kekeluargaan. Padepokan yang sudah berdri selama delapan tahun tersebut merupakan tempat perkumpulan para ustaz dari berbagai pondok pesanteran. Mereka dalam beberapa waktu berkumpul untuk membekali ilmu. Kemudian ilmu tersebut diajarkan kembali di beberapa pesantren.

“Manfaat dari pelajaran Sin La Ba ini untuk kehidupan sehari-hari untuk menjaga diri dan keluarga. Sehingga apabila dizolimi orang maka dia akan bekerja secara otomatis untuk mengadang orang yang dizolimi. Sifatnya untuk menjaga diri dan kuncinya adalah kesucian diri, niat dan hati yang baik,” paparnya.(mtd/yud)

 

 

=============================