SIHAR SITORUS : Pilkada Adalah Pertarungan Politik Bukan Fisik, Masyarakat Sudah Pintar

0
558
Simpatisan pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara nomor urut 2, Djarot Saiful Hidayat - Sihar Sitorus menghadii Deklarasi Kampanye Damai di TBSU Medan, Sumut, Minggu (18/2/2018).MTD/Ist

medanToday.com, MEDAN – Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumatera Utara (Sumut) nomor urut 2, Sihar Sitorus mengajak masyarakat untuk tetap menjaga kekondusifan dan menggunakan hak suara dengan baik. Menurut wakil dari Djarot Saiful Hidayat tersebut, Pemilih Kepala Daerah (Pilkada) adalah pesta rakyat yang harus dilaksanakan dengan damai.

Di sela-sela acara Kampanye Damai Pilkada Sumut 2018, Sihar mengatakan bahwa Pilkada yang merupakan esensi dari pesta demokrasi harus melibatkan elemen masyarakat. Keterlibatan tersebut meliputi keikutsertaan masyarakat dalam menggunakan hak suara dengan baik.

“Pesta demokrasi kan pesta kebebasan dalam menentukan sikap politik. Menentukan pilihan sesuai dengan hati nurani, berdasarkan visi dan misi pasangan calon. Karena itu masyarakat harus tetap damai dalam menjaga kekondusifan daerah,” terangnya, Minggu (18/2/2018) di Taman Budaya Sumut.

Sihar juga mengatakan bahwa dalam Pilkada yang terjadi adalah pertarungan politik dan bukan fisik. Karena itu masyarakat memahami bahwa dalam pertarungan tersebut kerap disusupi orang-orang yang tidak bertanggung jawab.

Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Utara nomor urut 2, Djarot Saiful Hidayat – Sihar Sitorus melepaskan burung merpati putih pada Deklarasi Kampanye Damai di TBSU Medan, Sumut, Minggu (18/2/2018).MTD/Ist

Termasuk dalam menyebarkan informasi bohong atau hoax dan berbagai upaya yang membuat masyarakat resah.

“Kita ikuti saja aturan main yang ada, semua akan baik. Dan kita percaya semua pasangan calon adalah putra terbaik bangsa yang memiliki visi dan misi membangun daerah yang lebih baik lagi,” katanya.

Bapak dari dua anak yang mengelola multiusaha tersebut menuturkan bahwa masyarakat juga sudah pintar. Beragam isu-isu yang berpotensi menimbulkan kegaduhan dalam Pilkada tidak mendapat respon lagi. Karena itu para pelaku-pelaku yang tidak bertanggung jawab sudah semestinya berdiam diri karena sudah tidak memiliki ruang yang besar bagi masyarakat.

“Masyarakat kita kan sudah pintar, mereka tidak akan mudah percaya. Nanti akan lebih pintar lagi lah kita buat kalau milih nomor dua,” katanya sambil tertawa. (mtd/min)

===============