Siswa Siantar Belajar Usaha Ritel Sedari Dini

Program Pendidikan Ritel Alfamart Class

PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) kembali meresmikan program pendidikan ritel Alfamart Class. Kali ini berlangsung di SMK Teladan Kota Pematang Siantar, Selasa (22/11).MTD/Istimewa
SIANTAR,MEDAN TODAY.com – PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) kembali meresmikan program pendidikan ritel Alfamart Class. Kali ini berlangsung di SMK Teladan Kota Pematang Siantar, Selasa (22/11). Branch Manager Alfamart Medan, Daru Harjanto memaparkan, program ini sebagai inisiatif yang baik dari perusahaan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
“Ini merupakan satu program tanggung jawab sosial perusahaan di bidang pendidikan melalui program pendidikan ritel Alfamart Class. Alfamart bekerja sama dengan SMK Teladan hari ini yang memiliki jurusan pemasaran, dimana para guru dan siswa dibekali pengetahuan manajemen ritel. Selain itu, perusahaan juga menghibahkan laboratorium ritel sebagai media praktik belajar siswa di sekolah,” paparnya dalam acara peresmian di Aula SMK Teladan Siantar.
Kompetensi yang bisa diperoleh dalam Alfamart Class antara lain, soft skill dalam penjualan, penguasaan produk, transaksi penjualan, administrasi, ketersediaan produk, pelayanan pelanggan, prosedur kerja dan juga kerjasama tim.
“Kerjasama ini kita harapkan mampu menciptakan lulusan SMK asal Siantar yang siap kerja karena telah memiliki standar kompetensi yang dibutuhkan oleh industri. Kurikulum ritel ini alternatif bagus bagi siswa kita yang ingin bekerja langsung di industri ritel maupun membuka usaha ritel secara mandiri,” pungkas Daru.
Pj Wali Kota Siantar, Antony Siahaan, dalam sambutannya mengapresiasi perusahaan yang berinvestasi di suatu daerah tetap mengedepankan program tanggungjawab sosial dan berkomitmen untuk membangun daerah tersebut. Melalui program Alfamart Class, Antony berharap generasi muda Siantar, termasuk siswa SMK, mampu menjawab tantangan di mana industri ritel memang sedang berkembang pesat.
“Mari kita manfaatkan bantuan ini sebagai sarana pembelajaran untuk kesiapan kompetensi sumber daya manusia. Sehingga bisa bersaing,” katanya.
Kepala Sekolah SMK Teladan Siantar, Sudarlian, mengatakan dengan hadirnya laboratorium ritel di sekolah, maka minat siswa yang ingin menekuni dunia ritel diharapkan juga terus bertambah. Tahun ini sudah lebih 38 siswa yang terdaftar dalam program Alfamart Class. Ia optimistis jumlah siswanya akan terus bertambah. Karena program manajemen ritel yang diajarkan di Alfamart Class benar-benar menjawab kebutuhan saat ini.
“Mari kita promosikan program ini agar makin banyak siswa yang tertantang belajar tentang manajemen ritel. Baik itu nanti masuk ke industri ritel maupun membuka usaha ritel mandiri,” tegasnya.
Mawaddah, salah seorang siswa Alfamart Class di SMK Teladan Siantar, mengaku saat menyukai manajemen ritel yang diajarkan di kelasnya. Selain sebagai ilmu terapan baru, mereka juga bisa langsung mempraktekkannya di laboratorium ritel Alfamart di sekolah mereka.
“Nanti setelah lulus sekolah, saya berpikir untuk buka usaha ritel sendiri. Karena di sini sudah diajari mulai dari teknik dasar hingga pemasaran produk,”
tambahnya.
Jajaran SKPD Kota Pematang Siantar, Ketua Komisi II DPRD Siantar, Togar Sitorus, Kadis Dikjar Siantar Resman, langsung meninjau laboratorium Alfamart dan mencoba mentransaksikan belanjaan mereka di gerai yang kini dikelola SMK Teladan tersebut.
Ajak Pedagang Warung
Branch Manager Alfamart Medan, Daru Harjanto mengatakan, pelatihan yang melibatkan para pelaku UMKM ini digelar secara rutin setiap tahun dan di setiap wilayah yang memiliki jaringan toko Alfamart.
“Tujuannya, mengajak para UMKM khususnya yang juga memiliki bisnis ritel untuk memahami manajemen ritel modern. Ritel tradisional dan ritel modern sudah saatnya tumbuh berdampingan. Keduanya harus bersinergi. Dalam pelatihan tersebut, Alfamart akan membagikan ilmu soal pelayanan konsumen, penataan barang, dan pengelolaam keuangan,’’ tuturnya
Bentuk sinergi yang dilakukan Alfamart dengan peritel tradisional yakni melalui program Outlet Binaan Alfamart (OBA). Program tersebut dijalankan dalam dua bentuk. Pertama, memberi pelatihan manajemen ritel. Kedua, menyediakan layanan pesan antar barang dagangan dengan harga khusus bagi member pedagang OBA. Selain itu, juga ada bedah warung yang dijalankan bagi member terpilih.
Hal ini sejalan dengan visi perusahaan, yakni menjadi jaringan distribusi ritel yang berorientasi pada pedagang kecil. “Pedagang ritel tradisional perlu dibekali dengan ilmu manajemen ritel modern agar memiliki daya saing,” pungkasnya. (mtd/ris)