medanToday.com, SIANTAR – Seorang siswi Sekolah Mengah Atas (SMA) Teladan Kota Pematangsiantar bernama Nadya menjadi korban penganiayaan sadis. Warga Jalan Tanah Jawa Kelurahan Melayu, Kecamatan Siantar Utara ditemukan berlumuran darah di rumah warga bermarga Purba Lorong 20 Kecamatan Siantar Martoba.
Kini, Nadya dirawat intensif di RS Horas Insani, Jalan Medan, Kamis (19/10/2017).
Umar, pihak keluarga korban mengatakan, Nadya diduga dianiaya oleh seorang teman pria yang biasa datang ke rumahnya. Nadya dicekik, dipukuli bertubi-tubi dan bahkan wajahnya disayat pakai senjata tajam oleh terduga DS.
“Kami dapat info leher adik kami ini dicekik, dipukuli, habis semua wajah adik kami. Ada juga bekas sayatan diduga pakai pisau di wajahnya. Itu tulang hidungnya juga sampai patah,” kata Umar.
Kakak dari Nadya, Iwelya Gusnawati menjelaskan bahwa pihaknya mendapat kabar Nadya dianiaya pakai senjata tajam, lalu dibuang di kebun jeruk. Sebelum kejadian adiknya diajak bertemu oleh pelaku untuk mengambil paket.
Katanya, Rabu semalam adiknya diajak pelaku ambil paket. Nadya bilang ajak kawan lainnya, itu ada si Umi sama satu lagi buat jumpa DS di Alfamart.
“Terus pas sudah jalan si Nadya dan DS melaju kencang kali, enggak tekejar sama kawannya. Nadya sempat kirim pesan suara ke Whatsapp. Kami cari lah dan enggak ketemu. Rupanya ketemu adik kami sudah di rumah warga. Berlumur darah semua pas ketemu,” kata Iwelya.
Abang ipar korban, Frana menduga kuat pelaku penganiayaan terhadap Nadya adalah DS. Katanya, DS yang biasa bermain ke rumah lantaran kenal dengan korban. Diduga, DS sudah merencanakan perampokan dan pembunuhan terhadap Nadya.
“Dia biasa main gitu ke rumah. Kenal baik selama ini, bukan kawan SMA Nadya, kenal-kenal gitu aja. Udah dia itu pelakunya. Kami duga dia niatnya mencuri. Soalnya kereta adik kami hilang, handphonenya, anting-antingnya semua diambil,” kata Frana.
Frana juga mengatakan telah melaporkan kasus ini ke Polres Siantar, khususnya ke Unit Perlindungan Perempuan dan Anak. Keluarga berharap segera ditangkap.
Iwelya belum mengetahui pasti alasan pelaku melakukan penganiyaan dengan niat pembunuhan terhadap adiknya.
Tiba-tiba tadi malam ada yang menelpon, mengabarkan bahwa Nadya sudah dibunuh, dibuang ke rindam, Kebun jeruk di Siantar Martoba.
“Tadi malam ada yang nelpon bilang Nadya sudah dibunuh dibuang di kebun jeruk lorong 20 rindam. Gak tahu pasti nomor siapa. Pastinya tadi malam adik kami pergi mau bil paketan ketemu dengan DS di Alfamart. Ikut juga dua kawan Nadya lainnya. Tapi pisah karena Nadya dan DS kencang kali. Terakhir kabar Nadya sempat kirim pesan suara ke WA, ” kata Iwelya.
Akibat penganiyaan ini, Nadya sempat tak sadarkan diri.
Sekujur tubuhnya berlumuran darah. Di pipi, leher, dan pelipis mata terdapat bekas sayatan benda tajam.
“Ada bekas sayatan, di pipi, leher, dan pelipis alis dekat mata. Kami duga memang pakai pisau sepertinya. Adik kami pun masih pakai baju sekolah, tiba-tiba diajak mau mau bil paketan sama DS,” ungkapnya.(MTD/min)
========================================================