medanToday.com, PAKPAK BHARAT – Pelepasan individu orangutan kembali dilakukan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alama (BBKSDA) Sumut dan YOSL-OICke habitat semula di sekitar Kawasan Suaka Margasatwa (SM) Siranggas Kabupaten Pakpak Bharat, Senin 27 Februari 2017.
Pelepasan dilakukan terhadap satu individu orangutan jantan berusia sekitar 20 tahun bernama Sitio.
Kepala BKSDA Sumut Hotmauli Sianturi mengatakan, saat itu orangutan jantan ini ditemukan terdampar di lahan perkebunan warga di Kabupaten Pakpak Bharat.
Penemuan itu berawal dari informasi yang diperoleh petugas BBKSDA dan tim HOCRU (YOSL-OIC). Petugas gabungan pun langsung melakukan cek lokasi.
Sayangnya, tim gabungan yang melakukan pencarian saat itu tidak menemukan keberadaan orangutan tersebut. Berselang seminggu kemudian, tim kembali mendapat informasi dari warga kalau Sitio kembali berda di lahan warga.
“Evakuasi pun langsung dilakukan. Awalnya, tim hanya ingin menghalau orangutan jantan itu agar kembali ke habitatnya ke SM Siranggas. Namun, kondisi kesehatan Sitio yang kurang baik membuat tim memutuskan agar orangutan jantan itu dirawat di pusat karantina yang ada di Sibolangit,” kata Hotmauli didampingi Direktur YOSL-OIC Panut Hadisiswoyo, Senin 27 Februari 2017.
Sitio mengalami luka pada bagian punggung dan mendapatkan perawatan selama 6 bulan di pusat karantina orang utan di Batu Mbelin Kecamatan Sibolangit.
“Sitio ini mendapat perawatan sekitar 6 bulan di Sibolangit. Karena kita rasa kondisi kesehatannya sudah memungkinkan untuk dikembalikan kehabitatnya jadi kita putuskan kita lepaskan ke habitat semula,”terangnya.
Ditambahkan Kepala BBKSDA Sumut, yang menjadi salah satu faktor pertimbangan Sitio dikembalikan ke habitat asalnya di SM Siranggas karena ketersedian pakan di wilayah itu juga sangat mencukupi.
“Kita lihat sendiri saat kita lepas Sitio langsung merasa hommy. Dia tidak canggung untuk menyesuaikan diri dengan kondisi hutan di sini. Kami sangat senang dengan respon Sitio,”tandas Hotmauli. (mtd/bwo)
==========