Suami Kelelahan, Pengantin Wanita Ini Diperkosa Tetangga di Malam Pertama

0
3715
Ilustrasi (eBerita)

medanToday.com – Perlakuan keji dialami oleh seorang pengantin perempuan yang baru menikah. Ia diperkosa seorang pria berusia 18 tahun di malam pertamanya, yang tak lain adalah tetangganya sendiri.

Si pemerkosa, Chhoen Chanseng, naik ke atas ranjang perempuan yang juga berusia 18 tahun itu.

Sementara sang suami tertidur di meja akibat kelelahan dan terlalu banyak minum dalam pesta pernikahan di desa Chhkues, di provinsi Prey Veng, Kamboja.

Dengan lampu kamar yang dipadamkan, si pengantin perempuan menyangka yang naik ke atas ranjang adalah suaminya. Lalu mereka pun berhubungan seks.

Setelah itu, keduanya tidur berdampingan. Di pagi hari, saat melihat ada pria lain di sampingnya, perempuan itu berteriak.

Teriakannya membangunkan semua orang yang kemudian menangkap Chanseng yang tak masih tergeletak di atas ranjang.

Celakanya, keluarga mempelai pria tak mau menerima menantunya itu dan menginginkan pernikahan mereka dibatalkan.

Kepada polisi, Chanseng mengatakan, dia melihat sang pengantin perempuan tidur terlebih dulu dan meninggalkan suaminya di luar kamar.

Dia melihat itu sebagai kesempatan untuk melampiaskan hasrat terpendamnya kepada sang pengantin perempuan.

Chanseng mengatakan, dia langsung pergi ke kamar pengantin dan berpura-pura menjadi suaminya sementara sang suami sesungguhnya tertidur di luar kamar.

Chhoen Chanseng (tengah) mengaku sudah lama memendam cinta kepada pengantin perempuan yang diperkosanya.(AsiaWire/Daily Mail)

Media setempat mengabarkan, Chanseng didakwa melakukan tindak perkosaan dan terancam hukuman maksimal 10 tahun penjara.

“Menurut laporan pemeriksaan, tersangka mengakui dia memendam rasa cinta kepada korban sejak lama, tetapi keluarganya miskin sehingga tak berani melamar,” kata wakil kepala kepolisian provinsi Prey Veng, Pov Chivy.

“Di hari pernikahan, tersangka tak lepas mengawasi pasangan pengantin baru ini karena kediamannya berada tepat di sebelah kediaman korban,” tambah Chivy.

Sementara itu, kepala desa Chhkues leat Chheat mengatakan, keluarga mempelai pria kini tak mau menerima menantu mereka dan meminta pernikahan dibatalkan.

“Mereka juga meminta uang mahar sebesar Rp 15 juta dikembalikan keluarga pengantin perempuan,” kata Chheat.(mtd/min)

=============================