Ribuan massa menghadiri deklarasi bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (7/1/2018).(mtd)

medanToday.com, MEDAN – Jika sebelumnya nama Prabowo Subianto begitu dielu-elukan massa pendukung pasangan Edy-Ijeck atau Eramas, ekspresi berbeda ditunjukkan massa saat perwakilan dari Partai Nasdem menyampaikan orasi politiknya pada deklarasi bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur di Lapangan Merdeka Medan, Minggu (7/1/2018).

Ribuan massa yang memadati lapangan tersebut langsung menyoraki saat pengurus Nasdem Ali Umri menyampaikan salam dari Surya Paloh.

“Saya mewakili Nasdem menyampaikan salam dari pak Surya Paloh, beliau tidak bisa hadir saat ini. Namun beliau berjanji ke depannya akan hadir langsung dalam kampanye di Sumut,” katanya disambut teriakan “Huuuuu” dari ribuan massa.

Sikap yang ditunjukkan massa berbeda saat petinggi partai politik pendukung lainnya berorasi seperti Ketua Ummu Golkar Airlangga Hartarto, Sekjen DPP PAN Edi Suparno, Presiden PKS Shohibul Iman maupun Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Para petinggi parpol tersebut justru mendapat sambutan yang hangat dari massa. Bahkan, secara khusus untuk Prabowo mereka mengelu-elukannya untuk menjadi Presiden pada Pilpres 2019 mendatang.

Kilas balik, pada Minggu 12 November 2017,tepatnya di Lapangan Merdeka, Medan. Partai NasDem secara resmi mendeklarasikan dan memberikan dukungannya kepada Tengku Erry Nuradi sebagai Bakal Calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) pada Pilgub Sumut 2018.

BACA JUGA:

Partai NasDem Deklarasikan Tengku Erry Balon Gubernur Sumut

Deklarasi tersebut dipimpin langsung oleh Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh,Sekjen DPP NasDem, Johny G Plate dan dihadiri pengurus DPP NasDem, pengurus DPW NasDem Sumut dan dihadiri oleh ribuan kader Nasdem se Sumut.Namun, kini NasDem mengalihkan dukungan pencalonan gubernur di Pilgub Sumut dari Tengku Erry Nuradi ke Edy Rahmayadi.

Keputusan NasDem mengalihkan pencalonan disebut Sekjen Partai NasDem Johnny G Plate, diambil dengan pertimbangan kepetingan Sumut. Disebut pula diputuskan lewat proses politik panjang.(mtd/bwo)