medanToday.com,MEDAN – “Kau ajalah yang pimpin Sumut Djarot ”
Kalimat ini diucapkan Syamsul Arifin kepada Djarot Saiful Hidayat. Tepatnya dua tahun lalu, di depan Masjidil Haram Mekkah. Tanpa disengaja keduanya saat itu sedang menjalankan ibadah umroh di waktu yang sama. Tak disangka, ucapan itu seolah menjadi doa bagi mantan Gubernur DKI, Djarot Saiful Hidayat.
Dalam pertemuan di kantor Pengurus Besar Majelis Adat Budaya Melayu Indonesia (PB MABMI), di Jl. Brigjen Katamso Medan, Kamis (18/1), Syamsul Arifin mengingatkan kembali ucapan itu. Keduanya terlihat tersenyum mengenang pertemuan di tanah suci itu.
“Mudah-mudahan terkabul doaku itu ya,” ucap Syamsul Arifin.
Djarot Saiful Hidayat bukan orang baru di mata Syamsul Arifin. Keduanya sudah beberapa kali bertemu. Oleh karena itu, dalam kunjungan silahturahmi Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus terjadi sangat santai dan kekeluargaan.
Menurut Syamsul, Djarot adalah sosok yang saat ini diperlukan oleh masyarakat Sumatera Utara. Mengingat, kepedulian Djarot akan pembangunan bagi masyarakat sudah terbukti dan dirasakan oleh masyarakat Blitar dan Jakarta. “Pesanku, tetaplah kau humble, artinya ramah dan merangkul. Karena kita sekarang perlu sosok yang mengayomi,” ujarnya.
Sementara sosok Sihar Sitorus juga bukan wajah baru bagi masyarakat Sumatera Utara. Baginya, kedatangan Sihar menjadi Calon Wakil Gubernur adalah kembalinya putra daerah setelah menjalani banyak ilmu dan pengalaman di berbagai negara dan ibukota.
Sebagaimana diperjuangkan oleh ayahnya, Marsipature Hutanabe juga harus ditanamkan dalam diri Sihar Sitorus. Apalagi latar belakang pendidikan Sihar yang sangat mumpuni, diyakini akan mampu menjadikan Sumatera Utara lebih baik dari sebelumnya.
Keyakinan lain yang diucapkan Syamsul adalah bahwa Sihar akan menjadi Wakil Gubernur yang kompeten, mengingat kekayaan bukan menjadi tujuan utama, melainkan pengabdian.
“Aku yakin Sihar tak akan korupsi, uangnya udah banyak kok. Mau ngapain korupsi, aku yakin dia mau membangun disini,” ucap Syamsul Arifin.
Menanggapi Syamsul, Djarot mengatakan mempererat tali silahturahmi adalah kewajiban seluruh masyarakat. Karenanya, sesuai instruksi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, mengunjungi “abangnya” yaitu Syamsul Arifin adalah sebuah kewajiban. Baginya, kunjungan ini selain mempererat tali silahturahmi juga sebagai kewajiban seorang sahabat kepada sahabat lainnya.
Djarot berharap, dalam Pilkada Gubernur Sumatera Utara ini, perbedaan bukan dijadikan halangan namun motivasi untuk menjadi lebih baik. Kalaupun ada perbedaan, akan lebih baik jika perbedaan itu tentang gagasan membangun Sumatera Utara menjadi lebih baik lagi.
“Kami sudah memiliki banyak konsep untuk membangun banyak sektor di Sumatera Utara, mulai dari pendidikan, ekonomi, kesehatan sampai pariwisata,” jelasnya.
Sementara Sihar Sitorus mengapresiasi Syamsul Arifin karena masih mengingat perjuangan ayahnya. Bertahun-tahun mengenyam pendidikan di luar negeri, adalah bertujuan untuk membawa semua ilmu membangun Sumatera Utara. Sementara soal kesukuan, ia berharap hal tersebut tidak menjadi hambatan.
“Saya dan keluarga dekat dengan semua suku, batak, jawa dan banyak lagi. Bahkan orangtua memiliki orangtua angkat bersuku Jawa,” katanya.
Pertemuan diakhiri dengan foto bersama. Keluar dari kantor PABMMI, tampak warga sudah menunggu kehadiran Djarot Saiful Hidayat untuk mengajak berfoto. Bahkan, Djarot sempat digiring untuk memasuki kantor travel di sebelah kantor PABMMI untuk berfoto. Antusiasme menjadikan Djarot sebagai pemimpin di Sumut ternyata cukup besar.(mtd/fix)
==============