medanToday.com,MALANG – Warga Perumahan Bukit Dieng, Kelurahan Pisangcandi, Kecamatan Sukun, Kota Malang dikejutkan dengan penemuan sesosok mayat pria dengan posisi telungkup. Tubuh korban dipenuhi sejumlah luka sayatan pada bagian tangan dan paha.
Kaki kanan korban juga tengah terikat rafia hitam. Di lokasi juga ditemukan bercak darah serta cairan bekas muntahan.
Usut punya usut, korban merupakan mantan Wakapolda Sumut Kombes (purn) Agus Samad berusia 71 tahun. Korban mempunyai seorang istri dan dua orang anak.
Istrinya tengah berada di Bali sejak 12 Februari untuk mengurus bisnis restoran. Sedangkan, anak sulungnya, Timur Dikman Sasmita sedang mengunjungi kerabat di Blitar. Dan, Radiyaksa Agung Wicaksana, anak kedua sedang berada di Lamongan.
Kriminolog Adrianus Meliala mengatakan jika dilihat dari temuan polisi di lokasi kejadian, besar kemungkinan korban tewas dibunuh.
“Kelihatannya dibunuh,” ujar Adrianus saat berbincang dengan merdeka.com, Selasa (27/2).
Pria yang juga Komisioner Ombudsman ini menduga pelaku adalah orang yang dikenal cukup baik oleh korban.
“Dugaan pelaku orang yang dikenal korban dan masuk rumah secara baik-baik. Ini perlu didalami polisi,” tegasnya.
Sementara itu, terkait kondisi TKP yang sudah rusak. Adrianus tidak merasa heran. “Sebab, ini memang persoalan khas Indonesia. Semua orang masuk TKP dan menyentuh semua hal. Akibatnya TKP tak berharga lagi,” sindirnya.
Adrianus berharap polisi menggunakan data digital, guna menganalisa komunikasi korban beberapa hari terakhir.
“Polisi saya kira akan mengandalkan data digital. Kalau nanti dipakai analisis dump cell, bisa diurai komunikasi oleh semua pihak dengan korban dan dalam perimeter tertentu di sekeliling korban,” tandasnya.
Berikut fakta yang ditemukan polisi di TKP:
- Posisi korban ditemukan telungkup
- Kaki kanan terikat tali rafia hitam di bagian pergelangan
- Tali rafia tersebut memanjang hingga lantai II rumah
- Ada sayatan di kedua pergelangan tangan dan paha
- Darah segar serta bekas muntahan bercecer di meja makan yang berjarak 10 meter dari posisi korban
- Tulang iga korban patah
- Barang berharga korban tidak ada yang hilang
- Ada cairan pembasmi serangga tak jauh dari korban
- Ada satu tetes darah di tembok lantai 2 mau ke lantai 3, kemudian di daun pisang dan daun jeruk
- Lima CCTV dalam kondisi terbalik dan menyorot keluar TKP. Kemudian sebagian tidak merekam karena kabel terlepas
- Tidak ada jejak atau bekas tali di bagian belakang rumah korban
- Tidak ada jejak kaki orang ketiga dan keempat. Karena korban hanya tinggal berdua dengan istri
Kapolres Malang Kota, AKBP Asfuri mengatakan, tiga saksi diperiksa hari ini, dan lima orang saksi lainnya telah diperiksa sebelumnya. Istri korban juga dijadwalkan dimintai keterangan.
“Mereka adalah saksi-saksi yang awal mendobrak pintu. Istri korban masih belum (diperiksa), masih syok,” kata AKBP Asfuri di Mapolres Malang Kota.