medanToday.com,MEDAN – Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara kembali bergulir dengan tajuk “Pilah-Pilih Informasi di Ruang Digital”.
Budi Triandi, Kaprodi Informatika Universitas Potensi Utama menuturkan untuk kata ‘aman’ dalam dunia digital, tidak ada yang dapat menjamin aman, yang dapat menjamin adalah kesadaran, pengetahuan, dan kecakapan dari seorang pengguna.
Ketaatan terhadap peraturan dan perundang-undangan di suatu negara adalah keharusan bagi para pengguna media digital, serta peningkatan literasi digital adalah upaya pengguna untuk mengoptimalkan fungsi media digital untuk kebutuhan sehari-hari.
Menurutnya menyadarkan orang yang sudah terkena informasi hoax, dapat melalui edukasi, dengan memberitahu resiko akan adanya UU ITE yang mengatur penggunaan internet.
“Untuk anak-anak, orangtua dapat mengontrol anak-anaknya dalam menggunakan gadget,” katanya sebagai pembicara dalam acara ini.
Dedi Fahrudin, M.I.Kom, Dosen Komunikasi & Broadcasting menyampaikan tips pencarian informasi di google, pakai kutipan dalam kata yang dicari, mengecualikan kata pakai tanda minus (-), tanda bintang dalam kutipan untuk kata-kata yang bervariasi, tanda “@” untuk media sosial, pakai “OR” untuk kombinasi pencarian, cari situs spesifik dengan menambah kata kunci, “site:” dan cari situs yang berkaitan pakai “related:”.
Dr. Iding Rosyidin Dosen Komunikasi UIN Jakarta, Konten Kreator Youtube mengatakan manfaat dari internet sehat adalah privasi dan informasi pribadi terjaga keamanannya, meminimalisasi tindakan pembajakan akun, membuat manusia lebih nyaman dalam mengakses informasi dan menghindari tindakan cyber bullying.
Dr. Rika Rosnelly, Rektor Universitas Potensi Utama menjelaskan beberapa Teknologi AI yang memudahkan aktivitas manusia yaitu virtual reality, mobil pintar, kamera smartphone dan chatbot. Sedangkan teknologi AI di bidang bisnis yaitu operasi robotic dengan bantuan AI, kemudian bantuan penilaian klinis/diagnosis.
Fazliani Maulida selaku Key Opinion Leader menyampaikan janganlah terlalu mencari tahu apa yang tidak menjadi kebutuhan kita di internet, karena sosial media mempunyai algoritma tentang apa yang kita lihat di internet.