ILUSTRASI. Ist

medanToday.com,NIAS SELATAN– Saat ini tingginya aktivitas penggunaan internet telah menjadikan Indonesia sebagai masyarakat digital. Salah satu pemicunya adalah sekolah online yang dilakukan selama masa pandemik. Sehingga dari kalangan anak-anak hingga remaja saat ini sudah sangat ramah dengan aktivitas digital.

Namun, Dosen dan Akademisi Reno Intan, S.Sos., M. Psi. T mengingatkan aktivitas online yang dilakukan harus dengan baik dan beretika, serta disesuaikan dengan kebutuhan pengguna dari sisi umur, profesi, serta aman dari segala kejahatan di internet.

Menurutnya, tips berinternet sehat dan aman antara lain, memiliki digital skill dalam mengetahui, memahami dan kemudian menggunakan perangkat, paham digital culture, digital ethics, dan digital safety.

“Digital culture yaitu kemampuan individu dalam membaca, menguraikan, memeriksa dan membangun wawasan kebangsaan. Sedangkan digital ethics yaitu kemampuan individu dalam menyadari, menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan dan mengembangkan tata kelola etika digital, serta digital safety yaitu kemampuan individu dalam mengenali, menganalisis, dan meningkatkan kesadaran terhadap perlindungan diri,” jelasnya saat menjadi pembicara pada acara Webinar Literasi Digital di Nias Selasa (15/6/2021) dengan Tema Internet Sehat dan Aman untuk Pelajar.

Webinar ini menyasar target segmen Guru, Siswa dan Mahasiswa, sukses dihadiri oleh 828 peserta daring dan menghadirkan empat pembicara.

Pembicara kedua, Cyber Security Officer, Anwar Fattah S.T, M.TI menerangkan ada kerentanan serangan siber saat berinternet. Di antaranya dapat berupa ransomware, spyware, rootkit, adware, virus, trojan horse, remote access, worm, keylogger.

“Lalu bagaimana cara untuk menghindari kebocoran? Sebaiknya mengaktifkan 2FA (2 Factor Authentication) di setiap email & medsos, aktifkan autentikasi finger id atau autentifikasi face id. Begitupun dengan password, gantilah secara berkala, jangan menyebar password kepada orang lain, gunakan password yang kuat. Gunakanlah browser aman dengan incognito, dan updatelah antivirus secara berkala, jangan gunakan public Wifi, gunakan notifikasi install add on / extension, dan jangan membuka link yang tidak dipercaya,” jelasnya.

Tampil sebagai pembicara ketiga, Kepala MAN Gunungsitoli Nias, Mila Karmila Sitompul memaparkan di indonesia perkembangan teknologi dan informasi terjadi begitu cepat.

Revolusi industri 4.0 merupakan perubahan dimana untuk memproduksi suatu barang, memanfaatkan mesin sebagai tenaga penggerak dan pemroses. Evolusi industri ini hadir untuk menjawab permasalahan efektifitas dan efisiensi dalam memproduksi suatu barang.

“Perkembangan teknologi internet dalam kehidupan sehari-hari memiliki dampak yang luar biasa positif di berbagai aspek kehidupan, manfaat utama yang didapatkan dari kegunaan internet dibidang pendidikan adalah sebagai sarana mencari informasi. Selain itu pemanfaatan teknologi internet yang saat ini diterapkan adalah Sistem Pendidikan jarak jauh,” terangnya.

Pembicara keempat, Dosen Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, Dr. Rahmad Husein bercerita banyak informasi yang didapatkan dari dunia digital, baik itu positif maupun negatif.

Berita yang didapat di dunia maya seharusnya itu adalah informasi yang valid, faktual, dan benar, namun revolusi industri digital juga membuat berita-berita hoax merajalela. Tidak hanya dengan lisan, kesantunan perlu diterapkan dalam dunia digital.

“Dalam berkomunikasi secara online, perhatikan pilihan kata yang berkaitan dengan nilai rasa, panjang pendeknya struktur kalimat. Kemudian kreatif yaitu kemampuan dalam menciptakan ide yang menarik, serta inovatif dengan memperkenalkan sesuatu yang baru,” jelasnya.

Seorang peserta, Muhammad Agung bertanya apakah digitalisasi akan terus dilakukan untuk pendidikan? Bagaimana mengatasi masalah soal iklan tidak mendidik yang bermunculan secara tiba tiba?

Narasumber Reno Intan menjawab orang tua agar selalu mendampingi anak dalam menggunakan gadget, perbanyak literasi digital, dan orang tua perlu memberikan pemahaman mengenai konten negatif di internet.

Kegiatan webinar yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk mengidentifikasi hoax serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.

=================