medanToday.com, JAKARTA – Restrukturisasi utang PT BUMI Resources Tbk (BUMI) mendekati garis finish. Tak hanya itu, sejumlah lembaga pemeringkat internasional langsung mengapresiasi langkah manajemen dan menaikkan rating utang emiten ini.
Artinya, setelah lama bergumul dengan fundamental buruk, langkah BUMI seharusnya bakal lebih ringan.
Sekadar menyegarkan ingatan, selama ini kinerja BUMI tergerus utang jumbo. Namun manajemen akhirnya berhasil menukar utang US$ 631 menjadi mandatory convertible bond yang akan jatuh tempo pada Desember 2024.
William Surya Wijaya, Vice President Research Indosurya Sekuritas mengingatkan bahwa tantangan utama BUMI setelah menyelesaikan utang, saat ini berkaitan dengan persepsi pasar. “Tapi yang penting untuk emiten adalah bagaimana mereka menjaga kepercayaan investor,” jelas William.
Menurut William, dari sisi kredit dan utang, BUMI bisa tenang. Namun, simpati pasar juga harus dibangun bila bila saham ini ingin moncer untuk waktu yang lama. Ia memberi rekomendasi tahan untuk jangka panjang bagi saham emiten ini.
Adapun, analis Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji, juga tidak menjagokan saham BUMI. Pasalnya gerak sahamnya terlalu volatil.
“Sentimen positif yang bisa mendorong BUMI hanya restruktutisasi utang dan kenaikan harga batubara saja, tapi sebaiknya investor mencari emiten dengan kinerja dan fundamentalnya bagus yang bisa untuk dana pensiun,” tandas Nafan.
(mtd/fun/min)