medanToday.com, LONDON – Pemerintah Qatar akan mengirim tim teknis guna menindaklanjuti hasil pertemuan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Pandjaitan dan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani ke lokasi potensi investasi yang ditawarkan.
Hal itu disampaikan Duta Besar Indonesia untuk Qatar Marsekal Madya (Purn) Muhammad Basri Sidehabi setelah mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan bertemu dengan Emir Qatar, Minggu (10/12/2017).
Minister Counsellor KBRI Doha, Boy Dharmawan kepada Antara London, Senin mengatakan dalam pertemuan tersebut, Luhut didampingi Utusan Khusus untuk Timur Tengah dan OIC, Alwi Shihab, Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Zainul Majdi, Deputi I bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim Kemenko Maritim Arief Havas Oegroseno dan Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Sunarko.
Menurut Basri, Emir menyambut hangat kunjungan Luhut dan menyampaikan kesan mendalam terhadap kepemimpinan Presiden Joko Widodo. “Emir sangat senang dan memuji ‘leadership’ Presiden Joko Widodo dan mengakui sangat cocok dengan Presiden Joko Widodo,” ujarnya.
Salah satu pembahasannya menindaklanjuti rencana investasi Qatar di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Lombok. “Saya bawa Gubernur NTB, (supaya) jadi konkret karena mereka mau berinvestasi di 150 hektare di KEK Mandalika,” ujar Luhut.
Qatar tertarik untuk berinvestasi di bidang pariwisata di KEK Mandalika. Termasuk investasi perpanjangan landasan pacu (runway) bandara di Lombok menjadi 3.000 meter.
Menurut Direktur PT Pengembangan Pariwisata Indonesia, Ngurah Wirawan, KEK Madalika memiliki kawasan seluas 1100 hektare. Investor Qatar ditawarkan area seluas 280, namun mereka ingin fokuskan 150 hektare.
Investor Prancis juga sudah menanamkan investasinya seluas 120 hektare untuk kawasan hotel dan resort.
Selain pariwisata, pertemuan juga membahas mengenai penyelesaian Bilateral Investment Treaty antara Indonesia-Qatar, pengembangan sektor pertanian di Kalimantan, aqua-culture di Sabang dan sponsorship Asian Games di Indonesia tahun depan.
Terkait permintaan Qatar mengenai kerja sama pertanian, Luhut berjanji mempersiapkan lahan pertanian. “Kita siapkan di Kalimantan Tengah mungkin (seluas) 100 ribu ha,” ujarnya.
Guna melancarkan implementasi kerja sama kedua negara, dia memilih memanfaatkan jalur komunikasi informal yang lebih cepat. “Kami tukaran nomor telepon. Jadi tidak hanya melalui jalur resmi, langsung (komunikasi) informal kita tempuh,” ujarnya.
Menurut Dubes Basri, pertemuan dilanjutkan rangkaian pertemuan bilateral dengan instansi antara lain dengan Deputy Prime Minister yang merangkap sebagai Menteri Pertahanan Dr Khalid bin Mohammad Al Attiyah, Menteri Keuangan Dr Ali Shareef Al Emadi yang juga merangkap Sekjen Supreme Council of Economic Affairs and Investment.
Pertemuan dilanjutkan dengan “lunch meeting” bersama Sekjen Kementerian Luar Negeri Qatar, Dr Ahmad Hassan Al-Hamadi guna menfokuskan percepatan realisasi pelaksanaan investasi.
Sebagai tindak lanjut dari kunjungan Menko Luhut, Pemerintah Qatar akan mengirim tim teknis untuk meninjau langsung potensi investasi yang ditawarkan Indonesia. Tim investasi tersebut direncanakan berkunjung pada 27 Desember mendatang.
Menurut Pelaksana Fungsi Politik KBRI Doha, Boy Dharmawan, pada hari yang sama juga dilakukan pertemuan antara pelaku usaha kedua negara.
Delegasi pelaku usaha berjumlah 23 orang dipimpin Helmy Shebubakar, Wakil Ketua Kamar Dagang Indonesia (KADIN) Komite Tetap Timur Tengah guna melakukan pertemuan usaha dengan pengusaha Qatar di Qatar Chamber Commerce (QCC).
Pada tanggal yang sama, Gubernur Aceh Irwandi Yusuf berkunjung ke Qatar dengan membawa delegasi investasi guna melakukan pertemuan dengan investor Qatar termasuk di antaranya CEO Qatar Airways, Akbar Al Baker.
Pertemuan tersebut merupakan tindak lanjut kunjungan Emir Qatar ke Indonesia bulan Oktober lalu.
(mtd/min)