medanToday.com, SURABAYA – Data terbaru korban jiwa tercatat ada 13 orang dengan satu orang belum dikembalikan ke keluarga. Sementara korban luka-luka yang masih dirawat sebanyak 33 orang.
Satu jenazah tersebut merupakan satpam bernama Bayu.”Ini kita sampaikan update bahwa secara menyeluruh korban di luar penangkapan yang dilakukan temen-temen Densus dan Polda bahwa total korban yang sudah dikembalikan ke keluarganya dari 13 korban tinggal tersisa satu. Mudah-mudahan hari ini bisa kita serahkan kepada keluarganya,” ujar Kapolda Jawa Timur Irjen Machfud Arifin di Mapolda Jatim, Selasa (15/5/2018).
Tercatat masih ada 33 korban luka-luka yang masih di rawat di beberapa Rumah Sakit di Surabaya. Di antaranya, ada enam anggota kepolisian. Sebelumnya, data Senin (14/5) sore, tercatat ada 55 orang luka-luka.
“Bagi korban yang dalam perawatan masih ada 33 orang, dibeberapa titik rumah sakit termasuk anggota polri 6 orang,” kata Machfud.
Seperti diketahui, tiga teror bom terjadi di Surabaya dan Sidoarjo, Jawa Timur. Pengeboman pertama terjadi pukul 07.13 di Gereja Katolik Santa Maria Tak Bercela, Jalan Ngagel Madya,Minggu (13/5). Kemudian disusul ledakan di Gereja Pantekosta Pusat Surabaya (GPPS) Jemaat Sawahan di Jalan Arjuno. Terakhir di Gereja Kristen Indonesia Diponegoro 146 di Jalan Raya Diponegoro.
Malam hari sekitar pukul 21.20, bom lain meledak di rusunawa kawasan Wonocolo, Sidoarjo. Tiga orang yang diduga pelaku tewas yaitu Anton (47) beserta istrinya, Puspita Sari (47), dan anak pertamanya, LAR (17).
Senin (14/5) pagi sekitar pukul 08.50, Surabaya kembali diguncang bom. tepatnya di depan Polrestabes Surabaya. Polisi menyebut aksi ini dilakukan empat pelaku yang berboncengan dua motor. Keempatnya meninggal. (mtd/min)
===================================