medanToday.com,MEDAN – Permasalahan tanah merupakan masalah yang cukup pelik dan sering terjadi di tanah air. Bahkan, dalam proyek-proyek pembangunan pemerintah sering berbenturan dengan masyarakat akan persoalan tanah.

Terkait dengan persoalan tanah tersebut, Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menggelar Rembuk Nasional 2017 “Lingkungan Hidup, Kehutanan dan Pertanahan” yang berlangsung di Ruang Senat Universitas Sumatera Utara (USU), Jalan Dr Mansyur, Medan, Selasa 17 Oktober 2017.

Kegiatan dalam rangka Refleksi Tiga Tahun Pemerintahan Jokowi – JK dihadiri Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Irjen Sudarto Danusubroto, Firdaus Ali selaku Ketua Rembuk Nasional 2017, Gubernur Sumatera Utara (Sumut) T Erry Nuradi, dan Rektor USU Prof DR Runtung Sitepu.

Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Irjen (Purn) Sudarto Danusubroto mengatakan, digelarnya rembuk ini bertujuan membangun untuk kesejahteraan rakyat. Hal ini sengaja dilakukan Presiden untuk mengetahui permasalahan yang terjadi di daerah-daerah.

“Masalah pertanahan ini cukup pelik. Banyak masyarakat yang baru mendapat SHM setelah puluhan tahun menunggu. Hal itu disebabkan karena birokrasi,” jelas Wantimpres Irjen (Purn) Sudarto Danusubroto.

Nantinya lanjut Sudarto, hasil dari rembuk daerah ini akan dibawa ke Rembuk Pusat. Dimana nantinya akan menghasilkan rekomendasi yang akan diserahkan ke Presiden Joko Widodo.

Menurut Rektor USU Runtung Sitepu, apa yang dilakukan ini sangatlah penting. Ditambah lagi permasalahan tanah kerap terjadi di Sumut. “Pembahasan ini sangat penting di Sumut mengingat berbagai persoalan pertanahan yang ada di Sumatera Utara khususnya,” katanya.

Runtung berharap dengan adanya Rembuk Nasional 2017 ini, maka berbagai persoalan pertanahan di Sumatera Utara akan segera dapat diselesaikan.

“Tentunya kami dari Universitas Sumatera Utara sangat mendukung kegiatan ini dan berharap masukan dari kegiatan ini akan membawa manfaat bagi kehidupan masyarakat,” ujarnya.

Ketua Rembuk Nasional Firdaus Ali menyatakan, Rembuk Nasional 2017 ini dihadiri berbagai kelompok lintas disiplin dan profesi. Kegiatan tersebut akan dibagi dua yaitu Rembuk Daerah dan Rembuk Pusat.

Rembuk Daerah sendiri akan diadakan di 16 perguruan tinggi daerah di Indonesia. Selain untuk mensejahterakan masyarakat, Rembuk Nasional juga bertujuan untuk menjadikan Indonesia lebih baik kedepannya.

“Kita lakukan rembuk nasional untuk menjadikan Indonesia menjadi hebat. Kita rembukkan masalah dsini dan kita cari solusinya,” tandasnya.(mtd/bwo)

============