medanToday.com,MEDAN – Pelaksana Tugas Wali Kota Medan Akhyar Nasution berjanji akan menjadikan Lapangan Merdeka menjadi lebih berseni.
Salah satunya dengan merevitaliasai pendopo Lapangan Merdeka menjadi galeri foto dan lukisan. Itu dilakukannya, supaya para komunitas fotografi di Medan punya wadah bersama untuk menggelar pameran.
“Saya memohon izin dan dukungan kepada masyarakat, bahwa pendopo yang kondisinya rusak nanti di jadikan galeri kawan-kawan pelukis dan fotografer, agar bisa menggelar pameran di sana,” ujar Akhyar saat memberikan kata sambutan dalam acara puncak HUT Ke-16 PFI Medan, Jumat (13/3) malam.
Akhyar tidak merinci kapan proyek itu dijalankan, namun dia memastikan pembangunannya nanti tidak akan mengurangi luas pendopo Lapangan Merdeka yang sekarang.
“Saat ini persiapannya sedang pada tahap tender, luasnya tidak lebih dari pendopo. Bagi kita semua yang ingin membantu membangun Kota Medan, ayo kita dialog. Niat kita semuanya Yok bikin cantik Kota Medan,” ujar Akhyar.
Akhyar juga berpesan kepada semua pihak untuk menjaga dan sama-sama merawat Kota Medan. Terutama sarana dan prasarana yang sudah ada.
“Jangan ada lagi yang ganggu. Siapa pun itu, semua orang harus bisa menjaga Lapangan Merdeka dan tidak juga merusaknua, karena esplanade (Lapangan Merdeka) ini, milik kita semua,” tuturnya.
Akhyar juga mengapresisasi karya-karya anggota PFI Medan yang dipamerkan. Kata alumni Aktivis GMNI itu, karya-karya PFI jadi otokritik baginya demi menjadikan Medan menjadi lebih cantik.
Akhyar juga bercerita bagaimana dirinya begitu mencontai fotografi. Sejak duduk di bangku sekolah dasar, Akhyar sudah bisa memakai kamera. Hingga sekarang, Akhyar masih sering memotret dan mengoleksi majalah National Geographic untuk menyaksikan visual dari para fotografer dunia.
Sebelumnya, saat akhyar datang di Merdeka Walk, dia terkejut. Ahmad Prayoga, seorang pelukis difabel, tengah menggambar dirinya. Sontak Akhyar terharu saat diberikan lukisan dirinya yang dibuat Yoga. Apalagi Yoga hanya melukisnya dengan mulut, karena terlahir tanpa tangan dan kaki.
Akhyar bersama sejumlah pejabat lainnya juga membagikan hadiah kepada pemenang lomba. Sementara itu Ketua PFI Medan Rahmad Suryadi berharap para pewarta foto semakin kuat, demi kepentingan masyarakat. Sejauh ini, kata dia, karya anggota PFI Medan sudah diakui dikancah nasional bahkan internasional.
” Kawan kawan sudah berprestasi, seperti Sutanta Aditya yang menjuarai Natgeo Asia dan masih banyak lagi kawan kawan di PFI yang berprestasi,” ujar Rahmad.
Tak hanya foto, lanjut Rahmad, PFI juga kerap ikut berpartisipasi dalam kegiatan sosial, seperti untuk penggalangan dana untuk anak-anak penderita kanker hingga korban bencana alam.
“Kemarin itu dari hasil lelang foto, terkumpul biaya Rp400 juta untuk korban gempa di Palu. Berawal dari liputan ada sesuatu hal yang bisa kita perbuat untuk membantu orang yang membutuhkan,” ujar Rahmad.
Ketua Panitia HUT ke-16 PFI Medan Prayugo Utomo mengatakan, malam ini adalah puncak dari rangkaian acara yang sudah dilakukan sejak pekan lalu. Mulai dari lomba foto on the spot, seminar multimedia yang dibawakan pewarta foto Kompas Eddy Hasby.
“Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan, donor darah, pameran foto, pengumuman lomba foto HUT PFI, hingga penganugerahan foto kepada anggota PFI,” ujar Yugo.
PFI Medan mengapresiasi dukungan para sponsor yang banyak berkontribusi hingga acara puncak. Mulai dari PT Pelindo I (Persero), Agincourt Resources, Pemko Medan, Dinas Pariwsiata Kota Medan, Pemprov Sumut, Inalum, Pertamina, XL Axiata, Garuda Food, Medan Cam, UMSU, Bijik Kopi, BNI Syariah Medan, Klayapan.com dan banyak lainnya.
Berikut para pemenang Lomba Foto dalam rangkaian HUT ke-16 PFI Medan
Kategori Street Photography
-Juara 1 Rahmat Ramadhan Ritonga
-Juara 2 Lili Suheri
-Juara 3 Burhan Tandoko
-Juara Favorit : Supratikno,Bagas Alkusti, Christyanto Manullang
Anugerah Pewarta Foto Indonesia (APFI) Medan 2020:
Juara 1 Sutanta Aditya/Freelance
Juara 2 Saddam Hussain/Freelance
Juara 3 Riski Cahyadi/Harian Tribun Medan
===================