medanToday.com, MEDAN – Aktifnya ruangan isolasi bertekanan negatif membuat Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik semakin bersemangat menaikkan angka kesembuhan pasien Covid-19 di Sumatera Utara.
Direktur Utama RSUP Haji Adam Malik dr Zainal Safri mengatakan, dengan beroperasinya gedung isolasi tersebut membuat petugas medis bersemangat menangani pasien Covid-19 agar jumlah kesembuhannya terus bertambah. Ruangan 15 kamar itu akan dibagi menjadi tiga bagian untuk pasien Covid berstatus sedang hingga berat.
“Kita pilah, delapan kamar itu ICU dengan ventilator. Lima lagi untuk high flow dan duanya yang biasa. Tapi, pada intinya semua kamar jika diperlukan ada di ICU,” kata dr Zainal kepada wartawan, Selasa (13/10).
Menurutnya, aktivitas para tenaga medis berjalan seperti biasa dengan tetap menggunakan APD yang telah disesuaikan dengan SOP. Begitu juga perawat yang sedang melayani pasien di dalam ruangan.
Dia mengaku sudah siap jika nantinya ruangan itu akan digunakan sebagai tempat pemeriksaan pasien Covid berstatus berat. Sebab, sejak dari awal dibangun memang dikhususkan untuk penanganan pasien Covid-19 golongan berat.
“Sudah siap, karena ruangannya sudah disiapkan ICU untuk kebutuhan nantinya,” ujarnya.
Zainal menjelaskan, ruang isolasi bertekanan negatif mampu menjadikan ruangan tetap steril sekalipun pasien mengeluarkan droplet yang mengandung virus corona. Tekanan negatif di sini adalah pelayanan memberikan keamanan buat medis dan non medis yang masuk ke dalam ruangan.
“Artinya, apabila ada yang terinfeksi di ruangan itu tidak menyebar ke tempat lain, dan memilki tekanan lebih negatif untuk menghindari penyebaran virus corona,” katanya.
Jadi, lanjutnya, kalau ada kuman keluar dari batuk penderita tidak bisa menyebar ke koridor. Paling negatif itu ada di ruangan pasien.
“Kebetulan kami rumah sakit rujukan lebih banyak merawat pasien sedang hingga berat yang didedikasikan untuk ICU,” jelasnya. (mtd/min)