Anak Kecanduan Gadget, Orangtua Perlu Bikin Kesepakatan dengan Anak

0
242
Ilustrasi: (sumber:int)

medanToday.com,Nias Selatan – Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara kembali bergulir dengan tajuk “Kecanduan Internet: Ubah Konsumtif Menjadi Produktif”.

Pada webinar yang menyasar target segmen mahasiswa, masyarakat umum, dan pelajar, dihadiri oleh sekitar 116 peserta daring.

Hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Aris Aryanti, PYP coordinator Al Firdaus Islamic School; Erfan Hasmin, Kepala unit ICT UNDIPA; Dr. Mhd. Furqon, Wakil sekretaris asosiasi pendidikan informatika dan wakil dekan FKM UINSU; dan Yunita Ramadayanti, Author dan content creator.

Pada Sesi pertama Aris Aryanti memaparkan internet addiction atau ketidakmampuan individu untuk mengontrol penggunaan internet, menghasilkan masalah berat dan ketidaklengkapan kerja otak atau mental fungsional dalam kehidupan sehari-hari.

“Maka dari itu, penggunaan internet harus bisa dikontrol dengan baik dan memperhatikan cara penggunaan yang bijak,” katanya.

Lalu buatlah kesepakatan dengan anak mengenai penggunaan handphone, contohnya waktu atau berapa jam handphone bisa digunakan dalam sehari atau seminggu.

Pembicara kedua, Erfan Hasmin, menjelaskan internet yang sudah mencakup di segala kalangan membuat para pengguna meningkat jumlahnya. Namun, sayangnya masih banyak yang lalai dalam menggunakan internet. Cukup gunakan seperlunya, menjaga privasi, menjaga keamanan akun, menghindari hoax, dan membagikan hal yang positif.

Dr. Mhd. Furqon mengatakan dari data yang ada dapat dilihat sisi lain dari potensi internet yang konsumtif dijadikan sebagai ruang produktivitas, jangan hanya sebagai pihak pengguna tapi ikut aktif memproduksi konten yang positif.

“Kalau kita menginginkan perubahan kecil dalam hidup, ubahlah perilaku. Tetapi bila kita menginginkan perubahan yang besar dan mendasar, ubahlah pola pikir,” jelasnya.

Pembicara keempat, Yunita Ramadayanti, menuturkan jadikan ruang digital untuk mencari sumber atau riset membangun komunitas dan membagikan hasil karya. (*)