Asian Games Jangan Jadikan Sebagai Panggung Politik

Diskusi media jelang Asiang Games. Merdeka.com

medanToday.com, JAKARTA – Wartawan Senior Kompas Budiarto Shambazy mengatakan Asian Games 2018 merupakan sebuah keberuntung bagi sejumlah wartawan tanah air di mana dapat menyaksikan sekaligus meliput secara langsung.

Manfaatkanlah kesepatan emas ini. Jangan sia-siakan, katanya saat menjadi pembicara di Rapat Koordinasi Teknis Insan Media yang digelar Kemenpora, Jumat (3/8), di The Belleza Suites, Jakarta.

Selain itu, kata dia, kinerja seorang wartawan di era teknologi sekarang sudah sangat terbantu, berbeda dengan dirinya saat dulu yang harus menulis berita dengan menggunaka mesin ketik. Ia berpesan agar para wartawan memberitakan event Asian Games dengan bijak.

Sementara itu, Direktur Media dan PR Inasgoc Dani Burdansyah mengatakan untuk mekanisme peliputan Asian Games nantinya media-media dapat menggunakan media center di sejumlah venue Asian Games. Di mana di dalamnya difasilitasi wifi gratis bekerja sama dengan Telkom guna mendukung kinerja media.

Nanti kita bagikan media guide book tapi masih menunggu jadwal pertandingan masuk, di situ nanti sudah jelas masing-masing media itu tempatnya di mana, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, tambahnya.

Kata dia, semua media baik lokal ataupun internasional tetap mendapat fasilitas yang sama. Ia meminta kepada seluruh media yang akan meliput Asian Games agar menggunakan kartu identitas pers dari Inasgoc.

Dalam pemaparannya, Dani juga menegaskan bahwa media yang membawa kamera video tidak diizinkan mengambil video pertandingan, karena hak siar Asian Games sepenuhnya dipegang oleh pihak Emtek. Meski begitu, para media khususnya televisi tetap dapat meminta hasil video yang sudah disiapkan Inasgoc di Media Center venue pertandingan.

Mengingat tahun 2018 merupakan tahun politik, Dani menginginkan momentum Asian Games jangan sampai menjadi panggung politik bagi sejumlah orang. Sehingga substansi penyelenggaraan Asian Games sendiri tidak dapat sepenuhnya dirasakan.

Media ini sebagai corongnya Asian Games. Kami berharap berita-berita positif, yang menyejukkan dan mendukung Asian Games maupun prestasi-prestasi atlet kita, katanya.

Jangan ada yang positif doping di Asian Games

Ketua Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) Zaini mengatakan jelang Asian Games pihaknya sudah melakukan kampanye saat pemusatan latihan atlet. Seperti untuk berhati-hati mengonsumsi makanan dan jika sakit langsung menghubungi dokter.

Kita datang dan ngobrol secara informal karena itu lebih efektif. Kita juga memberikan buku Anti Doping 2018 kepada para atlet, katanya saat menjadi pembicara di Koordinasi Teknis Insan Media yang digelar Kemenpora, Jumat (3/8), di The Belleza Suites, Jakarta.

Zaini juga sudah mengingatkan kepada ketua kontingen jika atletnya perlu menggunakan obat yang dikhawatirkan mengandung doping, mereka harus mengirimkan surat ke Olympic of Council Asia (OCA).

Jika mereka (kontingen) sudah mengirimkan, mereka tidak akan dihukum. Proses itu yang mungkin pengurus cabor kita masih belum aware, sehingga mudah-mudahan event Asian Games ini tidak ada yang positif doping, harapnya.

Nantinya saat pertandingan berlangsung, LADI akan mencoba berkoordinai dengan OCA agar dapat memantau kondisi atlet di wisma. Jika diizinkan, pihaknya akan bekerja sama dengan World Anti Doping Agency (WADA) mendatangi wisma atlet untuk menyosialisasikan anti doping secara langsung.

Hal itu dilakukan mengingat hampir semua cabang olahraga rawan dengan doping. Beberapa di antaranya seperti memanah, menembak, pencak silat, angkat besi, atletik, sepeda dan renang. (mtd/min)

 

===============================