Bakar Rumah Hingga Merambat ke tetangga, Rudi Dikeroyok Hingga Kritis

0
195

medanToday.com, SAMARINDA – Rudi (40), warga Jalan Pesut Gang 6 RT 16, Samarinda, Kalimantan Timur, diamuk warga korban kebakaran tak lain tetangganya sendiri. Gara-garanya, warga menduga kuat Rudi sebagai pembakar yang menyebabkan tujuh rumah tetangganya hangus.

Dugaan penyebab kebakaran, Minggu (9/9) kemarin sengaja dibakar Rudi mencuat pascakejadian. Apalagi, Rudi tidak terlihat saat peristiwa itu dan dicari-cari warga. Akhirnya, Rudi, sekira pukul 06.00 WITA tadi, datang seorang diri menemui warga korban kebakaran. Warga sempat heran, Rudi tiba-tiba datang.

“Dia (Rudi) datang meminta maaf. Saya sempat bersalaman. Saya heran, kenapa minta maaf? Berarti dugaan kita benar, dia pelakunya (membakar rumah sendiri) sampai rumah lain ikut terbakar,” kata Ketua RT 16, Fadli, ditemui merdeka.com, Senin (10/9) siang.

Kadung kesal, warga pun menghajar Rudi hingga terkapar dan berdarah-darah. Polisi tidak lama datang dan bergegas membawa Rudi ke RS Dirgahayu untuk mendapatkan pertolongan medis.

“Waktu kejadian kebakaran kebakaran kemarin juga, dia (Rudi) tidak terlihat. Jadi warga menduga kuat dia ini pelakunya. Meskipun dia minta maaf itu, tidak langsung bilang itu (pengakuan Rudi membakar rumah sendiri,” ujar Fadli.

Warga punya cerita tentang perilaku keseharian Rudi sebagai juru parkir dan sering mabuk-mabukan. Dia sering terdengar bertengkar dengan istrinya, Mardiah. Bahkan, Rudi sempat melontarkan ancaman. “Pernah mengancam mau bakar rumah. Saya lapor ke kelurahan, karena itu meresahkan warga saya,” terang Fadli.

“Dia datang minta maaf. Tetapi kita bilang, maafmu itu bisa tidak menggantikan nyawa orang (tetangga) yang meninggal? Tidak ada suara lagi, warga langsung (mengamuk),” timpal warga lainnya.

Rudi dalam kondisi kritis akibat amukan warga itu dan dirawat di RS Dirgahayu. Sekira pukul 13.45 WITA tadi, dia dirujuk ke rumah sakit lain yang lebih representatif.

Peristiwa kebakaran itu mengakibatkan 8 rumah hangus. Sekitar 16 kepala keluarga, atau 49 jiwa kini mengungsi ke rumah keluarga masing-masing. Salah seorang warga setempat, Gatot Prakoso (53) meregang nyawa usai terkena serangan jantung. (mtd/min)

 

 

 

======================================