medanToday.com, MEDAN – Perampokan bersenjata terjadi di Bank BTPN Purna Bakti Tembung, Jalan Medan-Batang Kuis, Bandar Khalipah, Percut Sei Tuan, Deli Serdang, Sumut, Selasa (10/7). Pelaku menggondol cash box berisi sekitar Rp 148 juta.
Berdasarkan informasi dihimpun, perampokan terjadi sekitar pukul 08.20 Wib. Saat itu di dalam Bank BTPN hanya ada seorang kasir perempuan yang tengah hamil dan seorang satpam.
Sekitar 20 menit sebelumnya, mereka menerima cash box berisi sekitar Rp 148 juta. Uang itu dikirim dari BTPN Purna Bakti Kantor Cabang Medan, Jalan Putri Hijau.
Tiba-tiba seorang pria masuk ke dalam bank dan menodongkan benda berbentuk pistol ke satpam dan kasir. Keduanya tak berdaya saat pelaku mengambil cash box berisi uang. Setelah berhasil melakukan aksinya di dalam bank, pelaku keluar bank dan kabur naik mobil.
“Yang saya nampak tiga orang pelakunya. Yang masuk masuk satu orang, temannya nunggu di mobil. Ada yang pakai topi ada yang pakai masker dan pakai jaket. Mobilnya warna hitam, entah Avanza entah Xenia,” kata Mulia Rizky (18), warga sekitar lokasi kejadian.
Begitu pelaku kabur, dari dalam bank terdengar teriakan. “Awalnya tidak tahu apa ya terjadi di dalam. Tidak ada suara senjata. Sesudah orang itu pergi baru terdengar teriakan, baru tahu ada kejadian,” ucap Mulia.
Perampokan itu kemudian dilaporkan ke polisi. Tak lama berselang, petugas Polsek Percut Sei Tuan dan Polrestabes Medan tiba di lokasi. Mereka memasang garis polisi dan melakukan penyelidikan.
Kasat Reserse Kriminal Polrestabes Medan AKBP Putu Yudha Prawira menyatakan kasus perampokan itu masih diselidiki. “Jadi benar hari ini Bank BTPN diambil uangnya, cash box-nya. Kita masih melakukan penyelidikan untuk menangkap pelakunya,” kata Putu.
Dia memaparkan, pelaku memang membawa benda berbentuk pistol untuk mengancam satpam dan kasir. “Tapi kita belum dapat memastikan, apakah benar senjata api atau mainan. Nanti setelah tertangkap baru kita pastikan,” jelas Putu.
Sementara itu, Kapolsek Percut Sei Tuan Kompol Faidil Zikri memaparkan mereka masih mengumpulkan saksi dan barang bukti. “Kerugian sekitar Rp 148 juta,” katanya.
Ada dugaan pelaku telah mengetahui tata kerja di Bank BTPN PP yang merupakan payment point. Kantor ini tidak melakukan transaksi setiap hari. “Bank ini hanya beroperasi sepuluh hari hingga 13 hari dalam sebulan,” jelas Faidil.
Polisi masih melakukan penyelidikan di sekitar lokasi kejadian. Mereka menanyai sejumlah warga dan mengumpulkan rekaman CCTV dari sekitar lokasi. (mtd/min)
==========================