medanToday.com, MEDAN – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 5 Sumatera bagian Utara menggandeng Polda Sumatera Utara (Sumut) dalam penanganan investasi bodong. Hal ini dilakukan karena maraknya investasi bodong di Tanah Air.
Pembahasan kerjasama kedua instansi ini dibahas dalam audiensi yang dilakukan Kepala OJK Regional 5 Sumbagut Lukdir Gultom, Dirketur pengawalan jasa keuangan Mulyanto, Deputi pengawasan LJK 2 dan perijinan Anton Purba, Deputi Direktur pengawasan LJK 1 Wahyu Mardiansyah bertempat di ruang kerja Wakapolda Sumut, Rabu (20/9/2017).
Dalam audiensi tersebut, Kepala OJK Regional 5 Sumbagut Lukdir Gultom menyampaikan, tujuan kedatangannya ingin berkoordinasi dengan Polda Sumut dalam penanganan investasi bodong.
“Karena belakangan ini banyak investasi bodong,” ujar Lukdir Gultom.
Ia mencontohkan, saat ini investasi bodong yang meresahkan adalah Swissindo yang pusatnya di Cirebon.
“Modus operandi mereka bilang punya uang Rp 6,1 T US Dolar di enam bank besar, dan mengaku punya sertifikat di BI Rp 4500 T. Hal ini sudah dibantah oleh Bank Indonesia,” paparnya.
Ia mengungkapkan, modus operandi yang dilakukan dengan menjual voucher seharga Rp 20 ribu yang janjinya bisa ditukar di Bank mandiri Rp 15 jt.
“Saat ini sudah tidak beroperasi (Swissindo). Namun, dibutuhkan koordinasi dengan Polda untuk antisipasi kemungkinan beroperasi lagi. Sampai saat ini belum ada korban di Medan. Namun baru tahap mencari relawan,”ujar Lukdir Gultom.
Maksud dan tujuan kedatangan pihak OJK disambut baik oleh Wakapolda Sumut Brigjen Agus Andrianto.
Wakapolda pun menyampaikan, bahwa Polda Sumut siap bahu-membahu dan terus bekerjasama baik dalam Satgas maupun dalam hal-hal lain.
“Terima kasih atas kehadiran bapak di Polda Sumut untuk bersilaturahmi. Pengalaman yang berkaitan dengan investasi bodong di Medan luar biasa. Dulu pernah ada BMA, sehingga masyarakat tidak mudah tertarik,”kata Wakapolda Sumut Brigjen Agus Andrianto.
Dalam audiensi tersebut Wakapolda Sumut Brigjen Agus Andrianto di dampingi Dir Pam Obvit, Dir reskrimsus, Kabid Keu dan Kabid Humas. Kegiatan audiensi diakhiri dengan foto bersama.
(MTD/BWO)