Banyak Warga Rakhine State Ingin Tinggalkan Myanmar, Tapi Faktor Ini yang Buat Mereka Bertahan

0
358
PENGUNGSI ROHINGYA DI MEDAN - Bocah pengungsi etnis Rohingya asal Myanmar, menghindari asap (fogging) di lokasi penampungan Imigrasi kelas I khusus Medan, Sumatera Utara, Selasa (5/9/2017). Fogging tersebut dilakukan guna mencegah wabah penyakit demam berdarah yang sering muncul pada musim hujan.MTD/IG @cahyadiriski

medanToday.com, MEDAN – Warga Rakhine State yang masih berada di Myanmar selalu berpindah tempat untuk mencari tempat aman demi menyelamatkan diri mereka.

Menurut Muhammad Masud, saat ini ada 400 ribu lebih warga Rakhine State yang akan meninggalkan Myanmar. Namun, mereka masih terkendala masalah keuangan.

“Tadi pagi kami telepon Abdulrahman yang berada di Nakondia, Kota Mundu, Rakhine State. Dia bilang 400 ribu lebih warga Rakhine State sudha berkumpul untuk pergi ke Bangladesh,” papar Masud, Rabu 6 September 2017 saat ditemui di penampungan pengungsi di Hotel Beras Pati, Jalan Jamin Ginting, Medan.

“Mereka kekurangan kapal, dan mereka sudah tidak memiliki uang untuk membayar kapal,” imbuhnya.

Dirinya bersama rekan-rekannya yang berada di penampungan memohon kepada semua pihak untuk membantu keluarga dan saudara-saudara mereka yang masih berada di Myanmar.

“Kami memohonn untuk semua orang yang ada di dunia untuk selamatkan warga Rakhine State yang ada di laut itu,” harapnya.

Tak hanya Masud, hal yang sama juga dikatakan oleh Zaituso. Pria yang berada di Indonesia sejak 2014 lalu ini mengatakan keluarganya hidup dalam kesusahan di Myanmar.

“Kabar terakhir mereka disana susah. Mereka berpindah terus, kami berkomunikasi melalui telepon saja. Mereka pindah ke Bangladesh,” tandasnya.

(MTD/BWO)