Nadya Nabila (tengah) siswi kelas XII IPA SMA Teladan Kota Pematangsiantar sudah kembali ke sekolah, Jumat (10/11/2017). (Tribun Medan/Dedy)

medanToday.com, SIANTAR – Masih ingat korban percobaan perkosaan yang terjadi pada siswi SMA Teladan Kota Pematangsiantar, Nadya Nabila?

Korban penganiayaan sadis Dede Saputra alias Dirly ini keadaannya berangsur membaik.

Bahkan hari ini, Jumat (10/11/2017) ia sudah bersekolah kembali.

Putri kedua pasangan Watrizal dan Yasmi beberapa waktu lalu mengalami penganiayaan hingga nyaris dibunuh oleh tersangka Dede Syahputra.

Nadya disiksa, wajahnya dicakar, ditinju, dan dipijak-pijak hingga berlumur darah di perladangan Tanjung Pinggir, Siantar Martoba.

Sebulan berjuang masa pemulihan fisik dan mental, kedatangan Nadya bersekolah tampak sangat dirindukan teman-temannya. Nadya yang didampingi ibunya dan kakaknya Iwelya Gusnawati disambut hangat sejak berada di pintu gerbang sekolah.

“Alhamdulillah bang, Nadya sudah bisa masuk sekolah lagi hari ini,” kata Iwelya Gusnawati.

Selain teman Nadya, Kepala sekolah SMA Teladan, Sangkot Sitohang, Kepala sekolah SMK Teladan, Sudarlian, Kepala sekolah SMP Teladan, H Harahap dan guru agama islam M Ali Harahap yang juga Ketua MUI Kota Pematangsiantar turut menyambut Nadya.

Sangkot Sitohang berpesan kepada Nadya agar ke depannya lebih berhati-hati dalam bergaul. Ia juga meminta anak didiknya itu, menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran berharga sehingga tidak mudah percaya kepada siapa pun meski orang tersebut dikenal baik.

“Saya harap Nadya menjadikan peristiwa ini sebagai pelajaran berharga, agar ke depan lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya kepada siapa pun, sekalipun orang yang dikenal,” ujar Sangkot.

“Jangan diingat-ingat lagi, saya tahu peristiwa ini sulit dilupakan.Tapi Nadya harus bisa meraih masa depan dengan belajar giat. Saya tidak mau, dengan mengingat masa lalu, konsentrasi Nadya terganggu,” kata Sangkot memberi semangat pada Nadya.

Nadya mengaku senang bisa bersekolah kembali meski kondisi tubuhnya belum sembuh total. Terkadang tubuhnya bisa mendadak lemas dan butuh istirahat. Kendati demikian, Nadya mendorong dirinya bisa sekolah lantaran kerinduan menjumpai teman-temannya dan banyak ketinggalan pelajaran.

“Sebenarnya ya badan ini masih lemas, belum pulih betul. Cuma sudah rindu sama teman-teman dan sudah banyak ketinggalan pelajar. Rindu juga sama guru bidang studi Biologi, guru favorit Nadya,” ujar Nadya semringah.

Dengan peristiwa ini, Nadya mengaku akan lebih berhati-hati dalam bergaul dan tidak mudah percaya kepada teman.

“Syukur saya masih selamat. Berarti Allah SWT masih sayang sama saya. Ke depannya saya akan lebih berhati-hati dan tidak mudah diajak meski orang terdekat pun,” ungkap Nadya.

Nadya mengaku tidak dendam dan menyerahkan sepenuhnya kepada aparat penegak hukum untuk diproses dan dihukum seberat-beratnya.

“Nadya dan keluarga tidak dendam kepada Dirly, cuma saya dan keluarga tidak menyangka dia berbuat begitu kepada saya. Saya sudah memaafkan, namun secara hukum harus dijatuhi hukuman yang setimpal dengan perbuatannya bila perlu dihukum mati,” ungkap Nadya.(mtd/min)

========================================================