medanToday.com,MEDAN – Calon Walikota Medan nomor urut 1, Ir Akhyar Nasution temu ramah bersama warga Jamin Ginting dan Relawan Karo AMAN yang diketuai Paham Sebayang, Sabtu (14/11/2020) di Posko Pemenangan Relawan Karo AMAN Jalan Jamin Ginting.
Di hadapan warga, Akhyar memohon maaf belum bisa menuntaskan persoalan yang dialami warga. Sebab, jabatannya sebagai Wakil Walikota Medan selama 4 tahun, belum memungkinkan bagi Akhyar untuk mengambil kebijakan.
“Saya mohon maaf, selama jadi wakil belum seluruhnya bisa dikerjain. Begitupun, sudah banyak yang kami kerjakan ketika bersama Bang Eldin,” terang Akhyar.
Akhyar mengaku, dia sudah banyak berdiskusi dengan tokoh-tokoh masyarakat, salah satunya dengan Bapak Budi D Sinulingga mengenai tata kota. “Banyak hal yang harus dilanjutkan, mereka mengharapkan untuk maju dan teruskan, jangan sampai program yang sudah dijalankan tidak berkelanjutan,” tegasnya.
Itulah mengapa Akhyar Nasution bersama pasangannya Salman Alfarisi harus maju di Pilkada 2020 menjadi Walikota dan Wakil Walikota Medan. “Masih banyak masalah yang harus dituntaskan khususnya di gang-gang,” bilangnya.
Di pertemuan ini, salah seorang warga, Mama Riski, berharap agar Akhyar dapat memperhatikan warga lingkungan 5, tepatnya di Gang Dame, Kelurahan Merdeka. “Mohon Pak Akhyar gang kami selalu becek, kalau bapak jadi nomor satu, tolong gang kami diperbaiki. Udah gitu, kami usaha kecil, saya menjahit, ada juga warga usaha bunga, mohon perhatian kepada kami pak, misalkan bantuan,” pinta Mama Riski.
Tak hanya itu, dia berpesan agar Akhyar dapat memutus mata rantai korupsi di Kota Medan. “Kami harap bapak tidak terlibat korupsi seperti yang sebelum-sebelumnya,” pesannya.
Warga lainnya juga meminta Akhyar untuk mempermudah administrasi khususnya surat tanah yang dikeluarkan camat. “Saya punya rumah pak yang terletak di gang, tapi pengurusan terkesan dipersulit. Saya minta ketika bapak jadi Walikota, ini dipermudah, meski itu SK Camat,” pintanya.
Menjawab itu, Akhyar menyampaikan, persoalan bapak/ibu dicatat dulu ya. “Saya berusaha berjuang, saya dulu sudah pernah jadi anggota DPRD semua kawan saya dipanggil, padahal saya Ketua Banggar saat itu. Bukan saya pandai untuk mengelak, tapi saya benar tidak pernah menerima yang bukan hak saya,” tegas Akhyar.
Oleh karena itu, Akhyar kembali menegaskan, dia akan memutus hatrick pejabat yang ditangkap KPK. Terkait pengurusan surat tanah, yang menyebut masih ada lurah dan camat yang nakal. Begitupun, Akhyar tetap meluruskan.
“Mengurus surat tanah ini menyangkut alas hak. Kalau tidak jelas, ini akan berdampak hukum. Mempermudah, iya. Akan dipermudah, tapi tidak lantas jadi sembrono. Kalau ini ada (syarat-syarat yang menguatkan keluarnya surat dari camat), saya rasa tidak ada yang sulit,” terang Akhyar.
“Misalkan tanah itu dari grand Sultan, nah turunan turunan ini yang dicari. Misalkan pernah dijual ke siapa, ini yang harus ditelusuri. Jadi tidak bisa hanya bermodal dari surat jual beli saja,” tambahnya.
Maka dari itu, Akhyar memohon doa dan dukungan agar apa yang menjadi program kerjanya dapat direalisasikan di kepemimpinannya bersama Salman Alfarisi.
“Saya mohon doa dan dukungan dari kita semua dan jangan lupa untuk hadir di TPS pada 9 Desember nanti dan coblos Akhyar – Salman,” tutupnya.
=====================