Budaya Tanpa hoaks Membangun Peradaban Indonesia Lebih Baik

Ilustrasi: (sumber:int)

medanToday.com,PALAS – Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Padang Lawas, Provinsi Sumatera Utara kembali bergulir dengan tajuk “Bersama Lawan Kabar Bohong (Hoaks)”.

Dionni Ditya Perdana, Akademisi dan Penggiat Literasi Digital memaparkan hoaks harus dilawan karena meyakinkan tetapi tidak dapat diverifikasi kebenarannya, rekayasa untuk menutupi informasi sebenarnya, membanjiri suatu media dengan pesan yang salah agar bisa menutupi berita yang benar, membuat masyarakat tidak aman, tidak nyaman dan kebingungan sehingga membuat masyarakat mengambil keputusan yang lemah.

Jaga dunia digital dengan fack checking, think again, critical thinking skills, saring sebelum sharing.

“Ketika mengetahui hoaks mengklarifikasi kepada penyebar bahwa itu hoaks untuk tidak menyebarkan Kembali,” katanya saat menjadi pembicara pada kegiatan ini.

Masrizal Umar, Chief Marketing Officer PT Spirit Inti Abadi hoaks itu perbuatan jahat penyebarnya bisa menjadi pelaku kejahatan. Dampak bisa luar biasa, ada korman yang menyebabkan runtuhnya nilai kebenaran. Perbuatan ini melanggar norma, etika baik hukum positif dan agama maka tinggalkanlah.

“Budaya tanpa hoaks membangun peradaban baik menuju Indonesia maju,”

Kinanda Zulkarnain Situmorang, Dewan Pengawas RZM dan Penggiat Literasi menuturkan cara menghindari dampak negatif dunia digital yaitu membaca informasi secara utuh, kritis terhadap informasi, saring sebelum sharing, mengingatkan orang terdekat. Roadmap literasi digital yaitu etika, budaya, keterampilan, keamanan.

Dr. Mhd. Furqan, Dosen dan Akademisi mengatakan bahaya hoaks bisa memberi pengaruh buruk, gara-gara informasi atau berita bohong orang akan saling menuduh dan saling membenci. Pentingnya etika di dunia maya yaitu ikutilah aturan seperti dalam kehidupan nyata, pengguna internet merupakan orang-orang yang hidup dalam dunia anonymouse, pengguna internet berasal dari berbagai negara, macam fasilitas yang diberikan dalam internet memungkinkan seseorang untuk bertindak etis.(*)