Cegah Penyebaran Virus Corona, ISTANA MAIMUN Tutup 14 Hari

0
416
Sejumlah turis asing berkunjung ke Istana Maimun, Medan.Sumber: Tribun Medan/Dedi Sinuhaji

medanToday.com,MEDAN – Selama 14 hari ke depan, Istana Maimun ditutup dari kunjungan wisatawan. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah penyebaran virus corona atau covid-19.

Kepala Bidang Sumber Daya Manusia Yayasan Sultan Ma’moen al Rasyid, Tengku M. Dicky mengatakannya kepada wartawan, Rabu (18/3/2020) siang. “Untuk sementara ini kita tutup selama 14 hari,” katanya.

Dijelaskannya, penutupan itu menindaklanjuti surat edaran dari Gubernur Sumatera Utara Nomor 440/2666/2020 dan Walikota Medan nomor 440/2582 terkait antisipasi pencegahan penyebaran virus corona di Kota Medan.

Istana Maimun adalah salah satu destinasi wisata populer di Sumut. Dalam satu bulan rata-rata dikunjungi 5.000-10.000 orang. Untuk wisatawan lokal, kebanyakan dari wisatawan Sumatera dan Jawa. Sedangkan wisatawan asing didominasi wisatawan asal Malaysia, Singapura dan Thailand.

“Ini seluruh areal istana ditutup semua. Foto-foto juga tak bisa. Pedagang juga saya rasa mereka bakal tutup juga. Dua hari yang lalu sampai semalam juga masih ada pengunjung dari Malaysia,” jelasnya.

Sejumlah turis asing berkunjung ke Istana Maimun, Medan.Sumber: Tribun Medan/Dedi Sinuhaji

Selama Istana Maimun ditutup, pengelola akan melakukan pembersihan di ruangan khususnya di Balairung dan ruang makan karena di situ paling banyak dikunjungi wisatawan.

Di saat yang sama, rombongan wisatawan yang kesemuanya adalah lansia baru tiba di Istana Maimun terpaksa hanya bisa berfoto-foto saja di halaman istana tak sampai setengah jam kemudian masuk ke dalam bus untuk beranjak pergi.

Sebelum busnya berangkat, Hendrazon, Ketua Pesantren On The Road mengatakan, rombongan yang dibawanya seluruhnya adalah lansia dari Jakarta, Lampung, dan Aceh. Sebelumnya mereka berwisata di Sabang, Parapat (Danau Toba), Brastagi dan terakhir di Istana Maimun.

“Sebenarnya sangat sayang ya (Istana Maimun ditutup) karena di hari kerja begini. Kasihan pedagang di sini karena yang harusnya bisa mendapatkan hasil dari turis yang hadir, tapi ternyata tutup. Kita tak dapat pemberitahuan. Sayang kami tak bisa menikmati. Bagusnya tetap dibuka supaya wisata lokal tetap berjalan,” katanya.

Nenurutnya, rombongan sudah membawa hand sanitizer ditambah dengan rutinitas membersihkan diri dengan wudhu.(mtd/min)

==================