ILUSTRASI Pria remaja saat sedang berselancar di media sosial menggunakan smartphone di Medan. Foto: Dedi Sinuhaji for medanToday.com

medanToday.com,MEDAN – Dosen dan Penggiat literasi digital, Dr. Gushevinalti menyampaikan pada saat inilah kita harus menjadi pengguna internet yang bijak dan selalu melakukan cek sebelum share berita apapun.

Menurutnya perlu mengenali informasi dan cek kembali berasal dari sumber yang kredibel sebelum menyebarnya. Kedua berhenti di tangan atau sosial media kita jika itu teridentifikasi hoaks.

“Sek kembali di situs anti hoaks seperti siberkreasi yang dibuat Kemkominfo dan ada mafindo untuk cek berita hoaks,” ujarnya saat menjadi pembicata pada Webinar Literasi Digital di Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara bertajuk “Cerdas dan Bijak Berinternet: Pilah Pilih Sebelum Sebar”.

Dosen dan Cyber Security Officer, Anwar Fattah mengatakan selalu waspada dan tingkatkan privasi dalam bermedia sosial khususnya data pribadi yang akan digunakan dalam berinternet.

Dosen Pascasarjana Universitas Negeri Medan, Dr. junita Friska, M.Pd menjelaskan berpikir bijak dalam bermedia sosial menjadi suatu kunci dalam kenyamanan menggunakan internet jangan sampai berlebihan dalam menggunakannya. Bebas asal jangan sampai bablas dan bebas dalam berekspresi asal jangan sampai depresi.

Ketua Media Online Prodi Ilkom FIS UINSU, Dr. Abdul Rasyid, M.A menuturkan pendekatan keagamaan merupakan langkah jitu dalam literasi digital pada era saat ini. Karena dengan pendekatan agama yang baik individu menjadi lebih berhati-hati dalam bermedia sosial karena terikat rambu-rambu keagamaan.

Afini Putri Rahmatika selaku Key Opinion Leader menyampaikan harus waspada dalam bermedia sosial karena jejak digital itu kejam adanya. Nanti jangan sampai anak-cucu kita mencontoh perilaku yang kita lakukan sekarang dengan berhati-hati bersosial media.(*)