medanToday.com,NIAS SELATAN – Akademis Unitomo dan Regional ICSB, East Java, Meithiana Indrasari menyampaikan ada banyak tantangan dan peluang dalam melakukan pembelajaran jarak jauh. Untuk itu sangat dibutuhkan kecakapan digital supaya kita bisa menghadapi tantangan dalam melakukan pembelajaran jarak jauh.
“Konten adalah semua pesan dan informasi di dunia media digital, baik yang berbentuk visual, video, press release, blogspot dan lain-lain. Ciri-ciri konten yang bagus yaitu dapat mendidik para penontonnya,” ujarnya saat menjadi pembicara pada Webinar Literasi Digital di Kabupaten Nias Selatan, Provinsi Sumatera Utara bertema “Tantangan dan Peluang Pembelajaran Jarak Jauh di Saat Pandemi Covid-19”.
Chief Marketing Officer PT Spirit Inti Abadi, Masrizal Umar, S.T mengatakan etika harus kita terapkan walaupun itu di media sosial. Dalam pasal 4 (UU ITE No 11 Tahun 2008) Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Transaksi Elektronik dilaksanakan dengan tujuan untuk: mencerdaskan kehidupan bangsa sebagai bagian dari masyarakat informasi dunia.
Indikator etis bermedia sosial yaitu kemampuan individu mengontrol perilaku bermedia digital dengan penuh kesadaran, tanggung jawab, integritas dan kebajikan. Salah satu tips pembelajaran online yaitu ubah mindset dari Teacher Center Learning ke Student Center Learning.
Manajer Registrasi dan Assesment Universitas Terbuka Yushinta Marini menjelaskan pembelajaran digital dimaksudkan untuk meningkatkan pengalaman belajar bukan menggantikan metode tradisional. Menjadi cerdas berarti mampu untuk menyederhanakan berbagai hal yang tampaknya sulit bagi orang lain.
“Prinsip cerdas adalah membuat yang sulit bagi orang lain menjadi mudah dilakukan jika kita tahu kuncinya,” katanya.
Dosen Unimed Dan Digital Preneur, Septian Prawijaya menuturkan pintar-pintarlah dalam menggunakan media digital, sehingga pembelajaran daring bisa berjalan dengan lancar. Dan sudah ada banyak media pembelajaran daring, salah satunya yaitu Google Classroom. Visi Pendidikan Indonesia adalah mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian melalui terciptanya pelajaran Pancasila.
“Sedangkan visinya yaitu mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian melalui terciptanya pelajaran Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, bergotong royong dan kebhinekaan global,” jelasnya.
Dini Valdiani selaku Key Opinion Leader menyampaikan sebelum kita mengajarkan pada mahasiswa kita harus mengajarkan pada diri kita terlebih dahulu, sehingga kita tidak hanya mengajar saja, karena tidak melulu ilmu itu dari guru, karena zaman sekarang banyak murid yang lebih pandai dari gurunya. Dan kita harus tetap berperilaku dan berpenampilan baik walaupun itu dalam pembelajaran online.
=======================