Dampak Covid-19, Ternyata Warga AS Berbondong-bondong Menunggu Sumbangan Makanan

0
555
Warga saat melakukan antrian menunggu bantuan makanan di Amerika. (sumber:Int)

medanToday.com,NEWYORK – Masyarakat di Amerika Serikat (AS) ternyata sangat terpukul dengan pandemi Corona. Mereka pun rela menunggu sumbangan makanan dari lembaga-lembaga bank makanan.

Sebagaimana dilansir AFP, Minggu (19/4/2020), pandemik Corona membuat 22 orang di AS kehilangan pekerjaannya. Pasalnya, banyak bisnis yang tutup selama lockdown untuk pencegahan Corona di AS. Lembaga-lembaga bank makanan pun bergerak untuk memberikan sumbangan makanan untuk warga terdampak.

Pada hari Selasa, misalnya, sekitar 1.000 mobil berbaris di pusat distribusi yang didirikan di Pennsylvania oleh Greater Pittsburgh Community Food Bank. Permintaan makanannya melonjak hampir 40 persen di bulan Maret.

Wakil Presiden Greater Pittsburgh Community Food Bank, Brian Gulish mengatakan di delapan pusat seperti itu, sekitar 227 ton makanan diletakkan di bagasi mobil.

“Banyak orang menggunakan layanan kami untuk pertama kalinya. Mereka belum pernah beralih ke bank makanan sebelumnya,” kata Gulish.

“Itu sebabnya saluran-saluran itu sangat panjang. Karena mereka tidak tahu jaringan yang kita miliki,” tambah Gulish.

Di seluruh Amerika, dari New Orleans hingga Detroit, orang-orang yang tiba-tiba kehilangan pekerjaannya berbondong-bondong ke bank makanan – pemandangan menyedihkan penuh keputusasaan. Di antara mereka ada pula yang menunggu sebagian kecil dari uang stimulus termasuk dalam paket bantuan darurat senilai $ 2,2 triliun yang disetujui oleh Kongres bulan lalu.

Mungkin gambaran paling dramatis tentang kerawanan pangan baru beberapa orang Amerika terjadi pada 9 April di San Antonio, Texas. Di sana ada 10.000 mobil yang mengejutkan muncul di satu bank makanan, dengan beberapa keluarga datang malam sebelumnya hanya untuk duduk dan menunggu.

“Kami sudah berbulan-bulan tanpa pekerjaan,” ungkap seorang wanita di pusat distribusi makanan di Chelsea di pinggiran kota Boston.

“Saya menemukan seorang wanita kemarin dengan bayi berusia 15 hari, bayi baru lahir. Suaminya tidak bekerja, dia memiliki dua anak lagi. Dia tidak memiliki makanan di rumahnya,” kata Alana.

Di mana-mana, pejabat bank makanan mengatakan kebutuhan mereka di era pandemik telah melonjak tiba-tiba sebesar 30 persen. Hal ini misalnya terjadi di sebuah jaringan di Akron, Ohio.

“Kami membangun rantai pasokan selama bertahun-tahun yang akan melayani kebutuhan makanan tertentu yang diantisipasi. Meningkatkan 30 persen semalam hampir mustahil,” kata Dan Flowers, CEO Akron-Canton Regional Foodbank.

Sebagian ini karena bank makanan terjebak dalam pusaran yang telah melanda industri makanan AS. Dengan restoran ditutup karena kuncian, orang Amerika menyimpan segala sesuatu di toko-toko kelontong, yang tidak lagi dapat menyumbang produk sebanyak yang biasanya mereka lakukan.

Namun, untung masih ada yang bisa menyumbang. Bank makanan termasuk 200 cabang lokal dari sebuah organisasi yang disebut Feeding America bahkan mendapatkan banyak jenis makanan khusus untuk dibagikan.

Raksasa makanan AS JM Smucker, pembuat banyak produk terkenal seperti kopi Folgers, adalah donor reguler dan telah mengirim palet makanan tambahan ke bank-bank di Ohio. Dan sebuah penyulingan bernama Ugly Dog di Michigan mengirim satu truk gel pembersih tangan yang terbuat dari alkohol residu dan dikemas dalam botol pint yang biasanya berisi minuman keras.

Sebelumnya, dampak Corona ini juga berimbas di Michigan. Warga AS berunjuk rasa di depan balai kota Michigan mereka menentang aturan stay at home yang membuat pendemo khawatir terhadap pekerjaan dan pendapatan mereka.

Presiden AS Donald Trump mendukung aksi tersebut. Namun, Gubernur Michigan Gretchen Whitmer mendorong agar dukungan Trump itu tidak lantas memprovokasi aksi yang lebih besar.

======================