medanToday.com,MEDAN – Lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) mengirim Kapal Kemanusiaan pengangkut beras untuk jutaan warga Afrika yang dilanda kelaparan. Kapal Kemanusiaan Jilid II ini dilepas keberangkatannya dari Belawan International Container Terminal (BICT) ke Afrika, Minggu 18 Juni 2017.
Vice President ACT Rini Mariani mengatakan, Kapal Kemanusiaan Jilid II tersebut mengangkut bantuan beras sebanyak 225 ton. Beras ini dikumpulkan oleh masyarakat Sumut dan Aceh dalam waktu dua bulan.
“Ini merupakan dua provinsi terbaik dalam penggalangan bantuan untuk Afrika,” kata Rini.
Pelepasan Kapal Kemanusiaan Jilid II ini dilakukan oleh Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi. Sebelumnya, Kapal Kemanusian Jilid I yang berisi bantuan lebih dari seribu ton beras sudah berlayar dari pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Sabtu (29/4) dan tiba di pelabuhan Mogadishu, Somalia, (5/6) lalu.
Menurut Rini, ada sembilan kontainer beras dari area Sumatera yang akan diberangkatkan dengan kapal tersebut kali ini. Beras dari gudang masyarakat Aceh sebanyak enam kontainer dan beras dari gudang Sumatra Utara ada tiga kontainer beras. Rini menjelaskan, keberangkatan Kapal Kemanusiaan Jilid II dibagi dalam tiga kelompok yang diberangkatkan secara serentak.
Selain dari pelabuhan Belawan, dua kapal lainnya dilepas di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta dan pelabuhan Perak, Surabaya. “Pelayaran dalam jumlah yang paling besar, yakni sebanyak 225 ton beras merupakan pelayaran yang dilepas di pelabuhan Belawan ini,” kata dia.
Rini pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berpartisipasi. Dia mengapresiasi niat baik seluruh pihak yang telah membantu warga Afrika yang tengah dilanda kelaparan. “Bantuan ini membuktikan kalau kita masih memiliki jiwa kemanusiaan yang luar biasa. Sebab bangsa yang besar bukanlah bangsa yang kaya raya, tapi bangsa yang siap membantu jika ada negara yang membutuhkan,” ujar Rini.
Gubernur Sumut Tengku Erry Nuradi pun mengapresiasi Kapal Kemanusiaan yang diluncurkan ACT. Erry mengatakan, bantuan yang diberikan warga Sumut melalui gerakan ini telah menunjukkan bahwa warga di provinsinya memiliki kepedulian terhadap kemanusian.
“Afrika yang mengalami krisis pangan dan masyarakatnya kelaparan menjadi perhatian bagi bangsa di dunia, dan kita bersyukur Sumut merupakan bagian dari itu. Makanya, hari ini kita melepas bantuan beras untuk saudara kita yang mengalami musibah,” kata Erry. (mtd/min/republika)
=====================