Gubsu Edy Rahmayadi. Foto: PFI-Medan/Chalid Nasution

medanToday.com, MEDAN – Gubernur Sumut (Gubsu) Edy Rahmayadi bercerita dirinya sering di-bully saat menangani pandemi virus Corona di Sumut. Edy menyebut salah satu yang di-bully adalah soal anggaran yang disiapkan.

“Dananya Rp 1,5 triliun. Ini yang saya di-bully nggak selesai-selesai ini. Gubernur seenaknya pakai uang Rp 1,5 triliun. Tapi ya sudahlah biarkan saja,” ujar Edy saat bertemu pengurus PWI Sumut di Medan, Selasa (12/5/2020).

Edy juga mengaku pusing atas banyaknya guru honorer yang terdampak pandemi virus Corona. Dia menyebut dirinya seperti ‘gubernur salah musim’.

“Saudara-saudaraku, ada jumlahnya 11 ribu guru honorer kalau tak ngajar tak dapat duit dia. Kepalaku denyut gitu, 11 ribu. Sepertinya aku ‘gubernur salah musim’, tapi insyaallah berkah. Semua harus kita pikirin ini, Saudara-saudara,” ucapnya.

Edy meminta semua pihak membantu menangani pandemi Corona ini. Dia meminta agar dirinya ikut dijaga agar tidak terkena masalah hukum setelah menyelesaikan persoalan pandemi virus Corona ini.

“Ayo kita kumpul. Apa pun bisa kita lakukan. Duduk, bicarakan, yang penting jangan paksa saya masuk penjara. Anda juga harus sayang, tanpa leader (pemimpin) di sini nggak bisa. Saat ini tidak waktunya menang-menangan,” jelasnya.

Edy juga mengatakan apa yang dilakukan olehnya saat ini bukan untuk pencitraan. Dia menyebut langkah yang dia lakukan tidak memiliki unsur politik.

“Ini bukan politik, ini kondisi darurat. Tak ada urusan politik,” paparnya.
___