Taman Wisata Alam (TWA) Sibolangit resmi dibuka kembali untuk umum. (Ist)

medanToday.com, SUMUT – Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut, Hotmauli Sianturi membenarkan Taman Wisata Alam (TWA) Sibolangit yang sempat ditutup kembali dibuka untuk umum. Namun, pada saat menerima wisatawan pihak pengelola akan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) dengan ketat.

Hotmauli mengatakan, TWA Sibolangit nantinya akan melakukan aktivitas menikmati alam, edukasi pendidikan konservasi satwa liar, pengamatan burung rangkong dan Forest Healing.

“Meminimalisir penyebaran Covid-19, pemesanan tiket masuk di TWA Sibolangit dilakukan melalui online,” ujar Hotmauli, Rabu (14/10).

Hotmauli menjelaskan, berdasarkan data Gugus Tugas Nasional Percepatan Penanggulangan Covid-19 pada 22 Juni 2020 lalu terdapat 21 Taman Nasional, 75 Taman Wisata Alam, dan 56 Suaka Margasatwa yang berada di wilayah zona resiko tidak ada kasus atau zona hijau dan resiko rendah (zona kuning). Kegiatan pariwisata alam adalah kategori resiko rendah sehingga memungkinkan direaktivasi di masa new normal, terutama di wilayah-wilayah yang berada di zona hijau dan resiko rendah.

“Termasuk di dalamnya TWA Sibolangit yang bisa direaktivasi. Hal terpenting dari reaktivasi TWA Sibolangit ini mampu mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar melalui multiplier effect,” katanya.

Hotmauli juga mengimbau kepada para pengunjung yang datang ke TWA Sibolangit agar mematuhi Prokes untuk mencegah terjadinya kluster baru.

“Wajib menggunakan masker, cuci tangan di tempat yang sudah disediakan, menggunakan hand sanitizer, melakukan cek suhu tubuh, pembatasan jarak sekitar 1,5 meter dan tetap menjaga kebersihan,” jelasnya.

Sementara Camat Sibolangit Febri Gurusinga mengatakan, reaktivasi sebagai momentum mengaktifkan kembali TWA Sibolangit dengan memberikan edukasi kepada masyarakat dalam menjaga kelestarian alam.

“Sebagian besar wilayah Kecamatan Sibolangit merupakan kawasan hutan. Sehinga keberadaan TWA Sibolangit sangat penting terhadap keberlangsungan hidup manusia di sekitar hutan. Tapi jangan lupa mematuhi Prokes,” katanya.

Febri berharap dengan dibukanya TWA Sibolangit bisa menghidupkan kembali aktivitas wisata di Kabupaten Deli Serdang.

“TWA Sibolangit berpotensi untuk kegiatan hashing atau menjelajah hutan sehingga dalam beberapa waktu ke depan banyak wisatawan yang berkunjung ke sini,” pungkasnya.

Sebagai informasi, penutupan kegiatan wisata alam di kawasan Taman Nasional (TN), Taman Wisata Alam (TWA) dan Suaka Margasatwa (SM) dimulai sejak 26 Maret lalu, termasuk di dalamnya kawasan TWA Sibolangit. Penutupan dilakukan dalam upaya pencegahan penyebaran virus Covid-19.

TWA Sibolangit kembali dibuka berdasarkan Keputusan Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) pada 6 Agustus 2020 tentang Reaktivasi Tahap II Kawasan Taman Nasional, Taman Wisata Alam dan Suaka Margasatwa untuk kunjungan wisata alam dalam kondisi transisi akhir Covid-19. Atas dasar itulah TWA Sibolangit kembali dioperasikan buat umum dengan menerapkan Prokes pada Rabu 14 Oktober.(mtd/cis)