medanToday,MEDAN – Tewasnya suporter Persija Jakarta, Haringga Sirla akibat penganiayaan yang dilakukan oknum suporter Persib Bandung, menjadi catatan penting bagi PSSI. Hal itu pun diharapkan tak terjadi di Sumatera Utara.
Pria bertubuh tambun 23 tahun itu tewas disekitar stadion sebelum pertandingan kedua tim dimulai di Gelora Bandung Lautan Api, Minggu (24/9/2018). Kejadian itu pun menjadi catatan hitam dan duka bagi sepakbola Tanah Air.
Edy Rahmayadi mengaku, tak ada pihak mana pun yang menginginkan tragedi itu terjadi. Hal itu dikatakannya saat melantik Komite Eksekutif dan Pengurus Asosiasi Provinsi PSSI Sumatera Utara periode 2018-2022 di Grand Mercure Hotel Medan, Jalan Perintis Kemerdekaan, Senin (24/9) malam.
“Takdir memang tidak bisa ditolak. Namun, kejadian itu kita berharap tidak terjadi di Sumatera Utara,” ungkap Edy dalam sambutannya.
Dalam pelantikan tersebut, Edy yang juga Gubernur Sumatera Utara itu Dirinya merasa miris dengan minimnya talenta pesepakbola asal Sumut saat ini. Hal ini berbanding terbalik saat era peserikatan, dimana Sumut kerap menyumbangkan pesepakbola masuk dalam skuad Timnas.
“Sumut memiliki talenta yang luar biasa. Dan itu selalu dibuktikan di masa lalu. Saat ini, semua sirna,” aku Edy.
Dihadapan Ketua Asprov PSSI Sumut, Kodrat Shah, Ketua Umum KONI Sumit, John Ismadi Lubis, dan lainnya, dirinya mengaku kecewa adanya oknum yang mempermasalahkan logo PSMS Medan. Dengan blak-blakan Edy mengaku adanya pengkhianat di Sumut.
“Ada orang diantara kita yang memperkarakan lambang PSMS, dipersoalkan dan sampai ke pengadilan,” akunya.
Kepada pengurus Asprov PSSI Sumut, Edy menegaskan banyak persoalan dan pekerjaan rumah yang harus di hadapi. Mulai dari prestasi sepakbola, sarana dan prasarana hingga kesiapan menjadi tuan rumah bersama Aceh PON 2024 mendatang.
“Mau kita bawa kemana Sumatera Utara ini, kita harus jelas. Ayo kita bersama-sama bangun Sumatera Utara. Saat ini kita tidak punya apa-apa, oke. Tapi besok kita harus punya. Kedepannya, banyak yang kita kejar. 2024 PON di Sumatera Utara bersama Aceh,” pungkasnya.
Ketua Asprov PSSI Sumut, Kodrat Shah mengaku, keinginannya memimpin organisasi sepakbola di Sumut itu untuk memperbaiki dan meningkatkan prestasi sepakbola.
“Saya hanya ingin memperbaiki keadaan sepakbola di Sumatera Utara ini. Jangan seperti yang lalu-lalu. Banyak tugas-tugas kita. Kerjakan tugas dan tanggungjawab kita,” pungkas Kodrat.(mtd/ris)
====================