medanToday.com, JAKARTA – Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah menilai isu SARA akan mereda di Pilpres 2019 ini. Sebab, calon presiden Joko Widodo (Jokowi) menggandeng Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma’ruf Amin.
“Kalau ulama di kubu pak Jokowi kan relatif tidak akan ada yang nyerang kalau kubu ulama di kubu pak Prabowo itu pasti banyak yang nyerang,” ujar Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (13/8)
Namun, menurutnya akan terjadi hal sebaliknya jika kubu Prabowo Subianto menunjuk seorang ulama menjadi cawapres. Sebab itu, dia menduga tensi politik tak bakal memanas akibat saling serang lewat politik identitas.
“Makanya saya mengatakan kemudian ini relatif pertempuran tidak akan sekasar yang saya duga. Coba bayangkan kemarin pak Prabowo ambil UAS (Ustaz Abdul Somad) misalnya kayak gitu wah itu bisa lain ceritanya,” kata Fahri.
Dia menyindir pendukung kubu Jokowi yang sempat ‘nyinyir’ ketika direkomendasikan agar didampingi tokoh Islam lewat Ijtima Ulama.
“Sekarang introspeksi juga bagi yang suka hujat bilang ulama jangan masuk politiklah segala macem sekarang diambil jadi simbol kan. Makanya jangan terbiasa sinis gitu loh akhirnya kena trap (jebakan) sendiri,” kata Fahri.
Dia berharap dalam Pilpres 2019 ini bakal terjadi tarung ide. Pmpinan ulamanya sendiri terjun ke politik. Karena itu pertarungan dengan membawa isu dia prediksi akan berkurang.
“Sekarang orang nomor satu di ulamanya diambil sudahlah mudah-mudahan membuat kita klaim-klaiman simbolik mulailah bertengkar ide, mau dibawa kemana republik ini,” pungkasnya. (mtd/min)
================================