medanToday.com,MEDAN – Hingar bingar soal Pemilihan Gubernur Sumatera Utara (Pilgubsu) tahun 2018 mulai memanas. Pasalnya, jadwal pendaftaran bakal calon gubernur yang akan bertarung kian semakin dekat.
Menurut Surat Keputusan KPU Sumut No 86 Tahun 2017 tentang tahapan, program dan jadwal Pilgub Sumut 2018, dimana pendaftaran akan ditetapkan tanggal 8-10 Januari 2018. Sementara penetapan pasangan calon Gubenur Sumut, baik yang berasal dari jalur perseorangan maupun jalur partai politik akan diumukan 12 Februari 2018.
Seiring dengan semakin dekatnya waktu pendaftaran tersebut. Isu calon yang akan bertarung di Pilgubsu 2018 nanti semakin hari semakin memanas pula.
Nama Djarot Saiful Hidayat, mantan walikota Blitar dua periode (2000-2010) yang juga mantan Wakil Gubenur Jakarta (2012-2017) dan mantan Gubernur Jakarta (2017) tiba-tiba muncul ditengah panasnya peta persaingan yang akan memperebutkan kursi Sumut 1.
BACA:
- DJAROT Jadi “Jagoan” PDIP Dalam Gelanggang PILGUB SUMUT
- Jawaban Sederhana DJAROT Dijagokan Dalam Gelanggang PILGUB SUMUT
Menanggapi isu Djarot yang akan bertarung di Sumut 1. Ketua DPW PSI Sumut, Fuad Ginting mengatakan masuknya nama Djarot dalam kontestasi politik untuk Pilgubsu menjadi angin segar untuk pemilih Sumatera Utara. Sebab, rakyat Sumut memiliki masalah dengan partisipasi di TPS.
“Masuknya nama pak Djarot dalam kontestasi politik untuk Pilgubsu semakin menarik dan itu bisa meningkatkan partisipasi pemilih. Sebab, pada Pilgubsu 2013 yang lalu, masyarakat Sumut yang menggunakan hak pilihnya hanya 48,50%. Artinya angka Golput mencapai 51,50%. Lebih lagi dengan majunya pak Djarot, tentu pemberitaan tentang Pilgubsu di media-media nasional akan meningkat pula. Ini bagus untuk pengawasan sekaligus peningkatan partisipasi pemilih” ucap Fuad.
Lebih lanjut, Fuad Ginting juga menanggapi keinginan masyarakat Sumut yang butuh pemimpin yang bebas korupsi, toleran dan berkomitmen membangun Sumut tidak hanya infrastrukturnya tapi juga pemimpin yang mampu membangun kualitas Sumber Daya Manusianya.
“Kita tidak boleh membatasi siapapun asal dia WNI yang ingin berkontribusi membangun Sumut. Ingat, Sumut itu Provinsi Nomor 4 terpadat penduduknya setelah Jawa Timur, Jawa Barat dan Jawa Tengah. Sumut bahkan lebih besar dari Jakarta soal jumlah penduduk. Artinya semakin banyak calon semakin bagus ” lanjut Fuad
Fuad Ginting kemudian mengistilahkan sajian di meja makan dimana rakyat sebagai raja bebas memilih makanan apa yang dia sukai.
“Anda tidak bisa katakan gulai ayam lebih enak dari ikan teri, ayam bakar lebih enak dari pada telur dadar atau sebaliknya. Bisa saja orang tidak bisa makan gulai ayam karena kolestrolnya yang tinggi. Intinya makin banyak pilihan menu di Pilgubsu nanti semakin bagus” ungkap Fuad.
Saat medanToday.com, mengkofirmasi apakah akan mendukung Djarot jika benar-benar maju di Pilgubsu nanti. Fuad menyebutkan masih akan berkordinasi dengan DPP dan melakukan koordinasi dengan kader di daerah.
“Tunggu saja, soal Pilgubsu. Pengurus DPW PSI Sumut masih harus berkordinasi dengan pengurus di DPP dan kader di tingkatan kabupaten/kota, kecamatan, kelurahan hingga dusun. Sampai saat ini kita belum menyatakan sikap soal Pilgubsu” tutup Fuad. (mtd/war)
=====================