ILUSTRASI Pria remaja saat sedang berselancar di media sosial menggunakan smartphone di Medan. Foto: Dedi Sinuhaji for medanToday.com

medanToday.com,LANGKAT – Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara kembali bergulir dengan tajuk “Menjadi Pandu Digital yang Cerdas dan Cakap”.

Hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Azizah Des Derivanti, M.I.Kom, Akademisi Ilmu Komunikasi; Umar Fauzi Bahanan, M.Si, Akademisi Ilmu Komunikasi; Muhammad Basir Sulaiman Hasibuan, M.Pd, Kepala Cabang Dinas Pendidikan Stabat; dan Fahriza Marta Tanjung, M.Pd, Ketua Jaringan Sekolah Digital Indonesia Sumut.

Azizah Des Derivanti, M.I.Kom menyampaikan kita hidup di jaman yang terus mengalami perubahan inovasi (disrupsi). Disrupsi teknologi (internet) merubah sistem dan tatanan bisnis. Bidang yang berdampak pada disrupsi salah satunya, kesehatan (halodoc), gojek/grab, pendidikan, dan yang lainnya.

Pengguna internet (user) bisa memiliki hubungan dengan perusahaan. Konten yang dibuat oleh user mampu membawa keuntungan bagi kedua belah pihak secara perekonomian. User yang aktif meng-update dan membuat konten biasanya adalah generasi millenial (Y) dan generasi Z.

Umar Fauzi Bahanan, mengatakan di media sosial kita bisa bebas berpendapat dan berekspresi, namun perlu ditegaskan bahwa kebebasan tersebut bukanlah kebebasan mutlak tanpa batas dan etika. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan pengguna internet di Indonesia tahun 2011 mencapai 63 juta orang, tahun 2021 mencapai 203 juta orang.

“Dari angka tersebut, 95 persennya menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial dan gim. THINK (True, Helpful, Illegal, Necessary, Kind) dapat dijadikan prinsip dasar yang sederhana untuk membantu kita menggunakan media sosial dengan cerdas,” jelasnya.

Muhammad Basir Sulaiman Hasibuan, M.Pd menjelaskan salah satu yang patut diperhatikan pada era digital ini tentunya pada generasi muda. Di mana generasi muda saat ini mampu mengakses segala informasi melalui internet yang jumlahnya sangat besar yaitu mencapai kurang lebih 70 juta orang.

“Generasi muda ini hampir setiap harinya mengakses internet kurang lebih 6 jam per harinya,” katanya.

Fahriza Marta Tanjung, M.Pd, menuturkan dalam masa pandemi pengguna internet bertambah 37 juta pengguna dari tahun sebelumnya. Pandu digital adalah masyarakat umum yang memiliki pemahaman, kemampuan dan kompetensi dasar terkait literasi digital, serta mampu menjalankan tugas dan perannya sebagai perintis, pemandu, pemimpin, pendukung atau pun pelaku aktif atas tercapainya visi dan misi pandu digital.

“Pandu Digital melakukan pendampingan masyarakat dalam hal peningkatan literasi digital di berbagai sektor melalui dari sektor UMKM, pariwisata, dan pendidikan,” jelasnya.

Suchi Mentari selaku Key Opinion Leader menyampaikan media social inikan alat yang bisa kita gunakan dan manfaatkan kearah yang positif dan bermanfaat. “Kita juga harus menciptakan content yang sangat bermanfaat untuk masyarakat,” jelasnya.(*)