Ilustrasi: (sumber:int)

medanToday.com,BATUBARA – Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Batu Bara, Provinsi Sumatera Utara kembali bergulir dengan tajuk “Menjadi Pendidik Cerdas dan Cakap Digital”.

Hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Octen Suhadi, Ketua umum IKA Faperta IPB, Doni Yusri, Dosen dan Praktisi, Darwinson Tumanggor, Sekretaris Dinas Pendidikan Batu Bara; dan Safrial, Kasi Peserta Didik Dan Pembangunan Karakter, Ketua DPD Gradasi Sumut.

Octen Suhadi menyampaikan guru yang baik bagaikan petani. Mereka menyiapkan bahan dan lahan belajar baik PJJ dan PTM, memelihara bibit penerus bangsa, menyiram mereka dengan ilmu juga etika, serta memupuk jiwa mereka dengan karakter yang luhur. “Guru yang ikhlas adalah petani yang mencetak peradaban,” katanya.

Doni Yusri mengatakan dari pemanfaatan internet harus menjauhi pesan dan visual bermuatan pelecehan seksual, cerita maupun aksi pornografi, permainan yang membuat kecanduan, serta kekerasan yang ditampilkan lewat suguhan audio juga visual.

Darwinson Tumanggor menjelaskan setiap guru wajib mengikuti perkembangan teknologi, tidak bisa tidak. Tidak boleh gagap teknologi serta komputer komputer gawai harus sudah menjadi keseharian pada guru.

“Guru juga mesti memahami kecenderungan yang terjadi akibat perubahan, teknologi sehingga bisa membuat pendekatan terbaik pada siswa,” katanya.

Safrial menuturkan kenali seseorang apakah dia orang yang sibuk atau orang yang produktif. Ada kalanya seseorang yang sibuk adalah orang yang kurang pandai membagi waktu dalam menyelesaikan pekerjaannya, tidak ada kata sibuk yang ada hanya orang yang tidak pandai mengatur waktu.

Dini Valdiani selaku Key Opinion Leader menyampaikan tentang pengalamannya saat ia menjadi dosen yang tidak memaksa mahasiswanya untuk masuk pelajarannya, ia berkata bahwa mahasiswa yang rajin pasti akan masuk kelasnya.

============================