medanToday.com, MEDAN – Calon Wakil Gubernur Sumatera Utara, Sihar Sitorus menilai, perlu adanya progres cepat untuk meningkatkan kualitas pendidikan di provinsi ini. Persoalan sarana dan prasarana pendidikan hingga gaji guru, kiranya tak lagi menjadi keluhan pada se3tiap tahunnya dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2018.
Sihar mengungkapkan, sesuai dengan tema Hardiknas 2018 ini yakni Menguatkan Pendidikan, Memajukan Kebudayaan, menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk meningkatkan kualitas kedua hal tersebut.
“Pertama, saya dan Pak Djarot turut mengucapkan Selamat Hari Pendidikan Nasional. Mari kita bersama-sama peduli pada peningkatan mutu pendidikan Sumatera Utara dan bangsa ini. Tema ini memiliki arti yang saya kira sangat mendalam. Mengguatkan Pendidikan, berarti persoalan sarana dan prasarana juga pembangunan di bidang pendidikan harus maksimal. Begitu juga persoalan kesejahteraan para guru juga harus dijamin,” ujar Sihar, Rabu (2/5/2018).
“Jika hal ini sudah baik, maka kebudayaan juga akan maju. Karena, pendidikan dan kebudayaan ini sangat erat hubungannya dan saling melengkapi, dengan pendidikan sebagai ujung tombak,” tambahnya.
Persoalan ini sudah masuk dalam program utama pasangan Djoss bila ditakdirkan memimpin Sumatera Utara 2018-2023 mendatang. “Kami, saya dan Pak Djarot, selalu kami sampaikan saat kampanye ke daerah Sumut, bahwa kami menjamin pelayanan pendidikan berkualitas gratis 12 tahun bagi siswa-siswi tidak mampu, mewajibkan penggunaan Kartu Sumut Pintar (KSP) non-tunai, memberikan bantuan pendidikan ke perguruan tinggi bagi siswa-siswi tidak mampu,” tuturnya.
Soal sarana dan prasarana pendidikan pun jelas menjadi perhatian utama Djoss. Karena, ia melihat masih banyaknya ditemui kondisi sekolah yang memperihatinkan. Hal ini jelas berdampak terganggunya guru mengajar dan murid untuk belajar. Begitu juga dengan kesejahteraan pahlawan tanpa tanda jasa.
“Persoalan sarana dan prasarana pendidikan, kami juga fokuskan merehabilitasi bangunan sekolah dengan melengkapi fasilitas pendidikan sesuai standar nasional dan berbasis IT, pembentukan SMK Mandiri bekeerjasama dengan dunia usaha dan industri. Juga, pemberian tunjangan (TKD) guru, kepala sekolah dan tenaga pendidik yang berbasis kinerja, rotasi guru dan kepala sekolah untuk peningkatan dan pemerataan kualitas sekolah,” jelasnya.
Peringatan Hardiknas 2018 ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Indonesia menegaskan, pemerintah fokus kepada tiga hal. Yakni, kepentingan masyarakat, kepentingan tenaga pengajar, dan cita-cita pendidikan nasional. (mtd/yud)
========================