ILUSTRASI. (sumber:int)

medanToday.com,Humbahas – Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara kembali bergulir dengan tajuk “Menjadi Pendidik Cerdas dan Cakap Digital”.

Pada webinar yang menyasar target segmen guru, dihadiri oleh sekitar 693 peserta daring. Hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Eval Wari, ACC, Secretary General International Coaching Federation (IFC) Indonesia, dan CEO Leadership Resources Indonesia; Medhanita Dewi Renanti, S.Kom., M.Kom, Dosen Sekolah Vokasi IPB Sekretaris Program Studi Manajemen Informatika; Drs. Hotman Hutasait, Kepala dinas Kominfo Humbang Hasundutan; dan John Suhartono Purba, M.H, Kasi SMA dan PK Cabang Dinas Pendidikan Humbang Hasundutan.

Pada Sesi pertama, Eval Wari, ACC menyampaikan saatnya peserta didik dan guru terampil belajar daring (online), orang yang buta huruf di abad Ke-21 bukan mereka yang tak bisa membaca dan menulis. “Mereka adalah orang yang tak bisa mempraktikkan learn, unlearn, dan relearn,” ujarnya.

Giliran pembicara kedua, Medhanita Dewi Renanti, S.Kom., M.Kom mengatakan keamanan digital, dalam era digital sebuah keamanan harus diperhatikan dengan bersosial media yang sehat dan baik. Jadilah manusia yang bermanfaat bagi orang banyak, berikan kebahagian bagi diri sendiri dan orang lain.

Tampil sebagai pembicara ketiga, Drs. Hotman Hutasait menjelaskan digitalisasi tidak lepas dari perkembangan peradaban manusia, dan peradaban manusia dengan kebudayaannya akhirnya sampai pada sebuah tahapan atau era yang disebut era digital.

“Digitalisasi menjadi penting adanya karena temuan-temuan manusia tersebut pasti akan berdampak kepada perubahan dalam relasi-relasi sosial dan relasi-relasi sosial menjadi berubah bagi mereka yang mau masuk di dalam era perkembangan terutama digitalisasi. Relasi yang dulu harus dilakukan secara langsung, face to face, era sekarang tidak perlu lagi,” ungkapnya.

Pembicara keempat, John Suhartono Purba, menuturkan saat ini masyarakat termasuk para guru sudah memasuki era digital, yaitu suatu era yang sudah melampaui era teknologi komputer. Apalagi di pandemik COVID-19 saat ini, hampir seluruh kegiatan belajar mengajar dilakukan secara online atau daring.
“Era digital adalah masa ketika informasi mudah dan cepat diperoleh serta disebarluaskan menggunakan teknologi digital. Teknologi digital adalah teknologi yang menggunakan sistem komputerisasi yang terhubung internet,” katanya.

Seera Safira selaku Key Opinion Leader menyampaikan cara memilah dan memilih dengan melihat kejadian kapan dan dimana video hoax tersebut dibuat dan kalau semisal tidak dapat dilacak kita juga bisa memastikan berita tersebut kepada pihak berwenang seperti kepolisian.

“Kita sering terjebak di dalam berita hoax yang mana tujuannya hanya untuk menjadi viral saja dan tentunya kita harus berhati hati di dunia digital ini agar tidak terjebak di dalamnya,” katanya.(*)