ILUSTRASI. (sumber:internet)

medanToday.com,NIAS UTARA – Mendeley Advisor Akademisi, M. Adhi Prasnowo mengatakan kita perlu mengamankan beberapa aplikasi interaksi atau aplikasi percakapan yang kita gunakan sehari-hari. Hal pertama yang bisa dilakukan, adalah pembaruan aplikasi dan pembaruan software atau perangkat lunak.

“Untuk menjaga keamanan pada aplikasi percakapan kita tentu kita bisa personal identification number atau PIN. Lalu, two factor authentication atau 2FA serta OTP atau one time password,” katanya saat menjadi Webinar Literasi Digital di Kabupaten Nias Utara, Provinsi Sumatera Utara bertajuk “Interaksi Sosial di Era Digital”.

Dosen dan Kepala Pusat Bahasa UMA, Muhammad Muslim Nasution, M.Hum menjelaskan para pengguna media sosial pastikan kita memposting tentang kebenaran, tentang kebaikan, dan informatif. Di zaman sekarang, memang memudahkan kita untuk berinteraksi dengan banyak orang, namun rentan pengaruh buruk orang lain jika tidak kita filter segala hal dari media sosial.

“Dengan adanya media sosial sebagai teknologi digital, tentu saja cara hidup manusia mengalami perubahan,” ungkapnya.

Dosen dan Penulis, Dian Ikha Pramayanti mengatakan alasan adanya e-tiket di dunia maya dikarenakan bahwa pengguna internet berasal dari berbagai negara yang mungkin memiliki budaya, bahasa dan adat istiadat yang berbeda-beda.

Dalam mencari dan memberikan informasi dalam media sosial, dengan konsep PIKIR. Apakah itu Penting? Apakah Informatif? Mengandung Kebaikan? Apakah dapat memberi Inspirasi? Dan apakah informasi tersebut Realitas?

Dosen Fikom UINSU, Dr. Anang Anas Azhar, M.A menuturkan ketika bersentuhan dengan media sosial tentunya kita mengenal tentang politik pencitraan. Figure melakukan politik pencitraan pasti menggunakan media sosial untuk bisa menjangkau masyarakat di pelosok-pelosok daerah. Adanya teks atau kata-kata yang mempersuasi melalui pencitraan serta membentuk opini publik.

Hanna Farid selaku Key Opinion Leader menyampaikan banyak peluang datang jika kita mau beradaptasi dengan kemajuan yang ada. Dengan membangun kredibilitas yang dibuat terus menerus itu akan bisa memberikan manfaat. Media sosial itu benar seperti pisau bisa bermanfaat bisa tidak bermanfaat.

========================