medanToday.com, MEDAN – Meskipun banyak kicauan netizen yang menyebutkan bahwa calon gubernur impor tidak mengetahui persoalan-persoalan di Sumut. Bahwa yang mengetahui segala permasalahan di Sumut adalah orang Sumut, cita-cita Djarot untuk membenahi sistem birokrasi rasanya cukup diperlukan bagi masyarakat.
Djarot Saiful Hidayat berjanji jika nantinya terpilih menjadi Gubernur Sumut akan melakukan reformasi birokrasi secara besar-besaran untuk pelayanan pada warga Sumut. Menurutnya, pemerintah hakikatnya adalah pelayan masyarakat, ia akan mengembalikan pola seperti itu.
“Birokrasi pemerintah harus ditata dengan baik, harus kita reformasi. Sistem tata kelola ini sudah kita kerjakan di Blitar maupun DKI Jakarta, ini kan bisa kita terapkan di Sumut,” ujar Djarot.
Dengan konsep seperti itu, maka pelayanan publik akan menjadi baik. Termasuk pelayanan kesehatan, pendidikan, perizinan, semua harus diperbaiki.
Selain aspek pelayanan, ia menilai Sumut merupakan provinsi yang memiliki potensi yang luar biasa.
“Ya, Sumut ini kan potensinya luar biasa. Baik itu kebun, tambang, ikan, itu sangat luar biasa. Nantinya Sumut akan kita dorong dalam menghadapi The Asean Free Trade Area (AFTA),” kata Djarot.
Ia merasa optimis Sumut bisa ditata dengan bersih dan masyarakat nantinya akan dipermudah dalam mengurus sesuatu yang berbau birokrasi.
Hari ini, Kamis (11/1/2018), tiga pasangan Bakal Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut yang telah mendaftar ke KPUD Sumut, kini menjalani pemeriksaan di RSUP H Adam Malik, Medan.
Bakal calon gubernur dan wakil gubernur Sumut yang menjalani pemeriksaan yaitu Edy Rahmayadi, Musa Rajekshah, JR Saragih, Ance Selian, Djarot Saiful Hidayat, dan Sihar Sitorus.
(mtd/min)
========================================================